Kategori
Latihan Armada Jaya 42, TNI AL Fokus di Wilayah Timur dan Ancaman Senjata Ilegal
JAKARTA – TNI AL akan mengelar Latihan Armada Jaya (AJ) ke-42, yang merupakan latihan puncak tahunan TNI Angkatan Laut. Latihan kali ini menyoroti dua area utama yakni wilayah utara Indonesia Barat dan wilayah utara Indonesia Timur.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan dalam latihan ini akan difokuskan pada wilayah utara Indonesia Timur dalam Latihan Armada Jaya 2024 berkaitan dengan ancaman penyelundupan senjata ke Papua.
Menurut Ali, TNI AL perlu mengawasi wilayah ini dengan ketat untuk mencegah masuknya senjata ilegal.
“Wilayah timur, khususnya Papua, menjadi perhatian utama kami. Kami berupaya keras agar tidak ada penyelundupan senjata ke Papua, terutama dari laut,” katanya kepada Wartawan di Wisma Elang, Jakarta Pusat.
Ali menambahkan bahwa Indonesia telah menghadapi berbagai kasus penyelundupan senjata lintas negara, dengan sebagian besar senjata ilegal berasal dari Filipina dan ditujukan untuk Organisasi Papua Merdeka (OPM). Baru-baru ini, aparat keamanan menangkap seorang pemasok senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Anton Gobay, yang membeli berbagai jenis senjata dari Filipina.
“Pengalaman dari Filipina menunjukkan bahwa penyelundupan senjata bisa terjadi, namun kami berhasil mencegah beberapa kasus,”jelasnya.
Dalam salah satu kejadian, TNI AL berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata dari luar negeri ke Nabire, Papua Tengah. Jenis senjata yang sering diselundupkan untuk OPM umumnya adalah senjata ringan.
Latihan Armada Jaya ke-42 yang dimulai pada 5 Agustus 2024 ini diadakan di markas-markas TNI AL secara serentak hingga 15 Agustus 2024. Latihan ini dibuka oleh Pangkoarmada RI di Surabaya, Jawa Timur. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini latihan menggunakan format gladi posko tanpa dilanjutkan dengan manuver lapangan.
Selama sepuluh hari, peserta latihan akan menjalani gladi sko yang meliputi proses pengambilan keputusan militer (PPKM) dan uji rencana operasi dengan simulasi taktik/tactical floor game (TFG). Operasi yang direncanakan dalam latihan ini meliputi operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi pendaratan administrasi, dan operasi pertahanan pantai.
Komando Armada I bertugas sebagai Komando Tugas Gabungan Pertahanan Pantai di bawah pimpinan Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, sedangkan Komando Armada II akan memimpin Komando Tugas Gabungan Amfibi yang dipimpin oleh Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo.