BOGOR – Bencana longsor kembali mengintai kawasan permukiman di Bogor Selatan. Sebuah rumah milik warga di Kelurahan Bondongan, Kota Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Kamis pagi (17/4/2025).
Hal itu terjadi, setelah tebing penahan tanah di tepi Sungai Cipakancilan runtuh diterjang derasnya arus air.
Dalam insiden itu, seorang nenek dan cucunya berhasil diselamatkan meski mengalami luka-luka akibat tertimpa puing bangunan.
Musibah ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Turap sepanjang 15 meter dengan tinggi sekitar 7 meter yang menopang rumah Titin Sutini (61), ambrol setelah berhari-hari diguyur hujan deras.
Air sungai yang meluap mengikis struktur penahan tanah hingga akhirnya tak mampu menahan beban bangunan.
Beruntung, Titin dan cucunya Fitriyah Handayani (13) masih bisa diselamatkan dari puing-puing rumah yang roboh. Titin ditemukan terjebak di bawah kasur di tengah reruntuhan, sementara Fitriyah berhasil dievakuasi tak jauh dari lokasi sang nenek.
“Titin mengalami luka di punggung dan robek di bagian kaki sebelah kanan. Kalau Fitriyah luka bagian paha sebelah kanan akibat tertimpa reruntuhan bangunan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatullah.
Warga Dilarikan ke Rumah Sakit
Setelah dievakuasi, kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Vania untuk mendapatkan penanganan medis.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor dan para relawan langsung bergerak cepat mengevakuasi korban dan membersihkan puing bangunan dari lokasi longsor.
Menurut Hidayatullah, longsor ini merupakan puncak dari akumulasi hujan deras yang terus mengguyur Kota Bogor dalam beberapa minggu terakhir.
Arus sungai yang kencang menyebabkan erosi pada bagian bawah turap atau tembok penahan tanah (TPT), yang kemudian runtuh pada Kamis pagi.
“Sebulan terakhir ini kan sering diguyur hujan, air deras terus menggerus bagian bawah TPT dan puncaknya pagi tadi mengalami longsor,” jelasnya.
Ancaman Susulan, Warga Diimbau Waspada
Saat ini, BPBD telah memasang terpal penahan darurat di area longsor guna mencegah potensi longsor susulan. Namun, pihaknya mengingatkan seluruh penghuni rumah yang berada dekat titik longsoran agar siap mengungsi sewaktu-waktu jika terjadi hujan lebat kembali.
“Semua penghuni tidak ada yang mengungsi. Mereka tetap tinggal di rumah itu. Tapi kalau hujan deras diminta untuk mengungsi dulu,” pungkasnya.
Langkah antisipasi terus dilakukan guna menghindari korban jiwa di kemudian hari. Pemerintah daerah pun didesak untuk meninjau ulang struktur penahan tanah di sepanjang aliran sungai yang melewati permukiman warga, terutama yang rawan longsor.***