JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari kubu Persija Jakarta. Manajemen klub resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Spanyol, Carlos Peña, jelang pekan ke-31 Liga 1 2024/2025.
Keputusan ini diumumkan pada Kamis, 1 Mei 2025, setelah hasil kurang memuaskan di putaran kedua kompetisi. Asisten pelatih Ricky Nelson ditunjuk sebagai caretaker untuk memimpin tim dalam empat laga tersisa musim ini.
Keputusan untuk Perubahan Cepat**
Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, menjelaskan bahwa perpisahan dengan Carlos Peña merupakan bagian dari langkah strategis klub untuk melakukan perubahan segera.
“Persija butuh perubahan segera. Perpisahan dengan Carlos Peña menjadi interpretasi dari semangat perubahan itu dan bagi kami situasi ini adalah,” ujar Prapanca, seperti dikutip dari pernyataan resmi klub.
Keputusan ini dipicu oleh performa inkonsisten Persija, terutama setelah kekalahan 0-2 dari Semen Padang pada pekan ke-30. Kekalahan tersebut menjadi titik akhir perjalanan Peña bersama Macan Kemayoran, julukan Persija. Meski begitu, Peña sempat membawa Persija meraih 47 poin dan bersaing di papan atas klasemen, dengan peluang finis sebagai runner-up Liga 1 2024/2025.
Ricky Nelson Ambil Alih
Ricky Nelson, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih, kini dipercaya untuk mengisi kekosongan posisi pelatih kepala secara sementara. Nelson akan memimpin tim dalam laga-laga krusial, termasuk pertandingan melawan PSIS Semarang. Manajemen berharap Nelson mampu membawa angin segar dan menjaga peluang Persija untuk lolos ke kompetisi Asia musim depan.
“Ricky Nelson adalah sosok yang paham dengan dinamika tim. Kami yakin dia bisa membawa Persija tampil lebih baik di sisa musim,” kata salah satu perwakilan manajemen Persija, yang enggan disebutkan namanya.
Perjalanan Carlos Peña Bersama Persija
Carlos Peña bergabung dengan Persija pada awal musim Liga 1 2024/2025 dengan kontrak satu tahun. Selama 30 pekan, Peña berhasil membawa Persija meraih sejumlah kemenangan penting, meski sering kali dihantui hasil yang naik-turun. Salah satu tantangan terbesarnya adalah absennya tiga pemain kunci yang memperkuat Timnas Indonesia, yang memaksa Peña mencari solusi cepat untuk menjaga performa tim.
Namun, kekalahan dari Semen Padang menjadi puncak kekecewaan manajemen.
“Pencapaian tidak konsisten di putaran kedua jadi salah satu kendala,” ungkap Mohamad Prapanca, menegaskan alasan di balik keputusan ini.
Reaksi Penggemar dan Langkah ke Depan
Keputusan ini memicu beragam reaksi di kalangan suporter Persija, The Jakmania. Sebagian menyayangkan kepergian Peña, mengingat kontribusinya membawa tim bersaing di papan atas. Namun, tak sedikit pula yang mendukung langkah manajemen, berharap perubahan pelatih bisa membawa Persija bangkit.
Dengan empat laga tersisa, Persija kini fokus menjaga posisi di klasemen untuk mengamankan tiket ke kompetisi Asia. Ricky Nelson punya tugas berat untuk menyatukan tim dan meraih hasil maksimal.
“Kami akan fight sampai akhir musim,” tegas Nelson dalam wawancara singkat usai penunjukannya.
Apa Selanjutnya untuk Persija?
Persija Jakarta kini berada di persimpangan penting. Dengan sisa musim yang singkat, keputusan manajemen untuk mengganti pelatih dianggap sebagai pertaruhan besar. Apakah Ricky Nelson mampu membawa Macan Kemayoran kembali mengaum? Hanya waktu yang akan menjawab.