JAKARTA – Kylian Mbappe akhirnya bersiap kembali ke lapangan setelah melewatkan tiga laga awal Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025.
Penyerang andalan timnas Prancis itu menunjukkan progres signifikan pasca-pemulihan dari gastroenteritis dan kini berpeluang turun saat El Real bentrok melawan Juventus pada babak 16 besar.
Partai sengit antara Real Madrid vs Juventus akan digelar di Hard Rock Stadium, Miami, pada Rabu (2/7/2025) dini hari WIB.
Laga ini bukan hanya jadi momen penting bagi dua raksasa Eropa, tapi juga berpotensi menjadi penampilan perdana Mbappe di turnamen ini sejak bergabung dengan Madrid.
Real Madrid lolos ke fase gugur sebagai pemuncak Grup H dengan koleksi tujuh poin, sedangkan Juventus finis sebagai runner-up Grup G usai kalah dari Manchester City pada matchday terakhir.
Kedua tim kini bersiap tampil habis-habisan demi tiket ke perempat final.
Mbappe sempat dirawat intensif akibat infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan penurunan berat badan hampir lima kilogram.
Absennya dalam tiga pertandingan awal Madrid cukup berdampak, namun pemulihan cepat yang ditunjukkan membuat kubu Los Blancos kembali optimis.
Menurut laporan ESPN, Sabtu (28/6/2025), Mbappe telah mengikuti sesi latihan penuh pada Jumat di Palm Beach.
Ia dinilai semakin dekat mencapai kebugaran optimal dan masih memiliki tiga sesi latihan tersisa sebelum laga krusial melawan Juventus.
Kehadiran Mbappe membuka peluang bagi Xabi Alonso untuk menghidupkan kombinasi maut bersama Vinicius Jr.
Pelatih asal Spanyol itu menyiratkan antusiasmenya menyambut kembalinya sang megabintang.
“Kami ingin dia kembali dan dalam kondisi terbaik. Saya belum bisa memastikan apakah dia akan bermain, tapi kami optimis untuk Selasa,” kata Alonso dikutip dari keterangan resmi Real Madrid, Sabtu (28/6/2025).
“Vini bisa bermain melebar, Kylian menusuk dari tengah. Kualitas individu mereka luar biasa, tapi tim tetap harus menyatu,” ujar Alonso menutup.
Kembalinya Mbappe menjadi sorotan besar menjelang laga, bukan hanya karena statusnya sebagai pemain bintang, tetapi juga karena tantangan adaptasi dengan skema taktis Xabi Alonso.
Di sisi lain, Juventus bukan lawan yang bisa diremehkan, dengan pertahanan solid dan serangan balik cepat yang mematikan.***