KEPULAUAN RIAU – Pemerintah terus memperkuat kehadiran negara di wilayah perbatasan. Salah satu langkah strategisnya adalah pembangunan Menara Suar Karang Singa yang berada di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia-Singapura. Hingga awal Mei 2025, pembangunan menara tersebut telah mencapai 87 persen.
Peninjauan langsung dilakukan oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono, didampingi Kepala Zona Bakamla Barat, Laksma Bakamla Bambang Trijanto, pada Rabu (7/5/2025). Mereka menempuh perjalanan laut menggunakan KN Tanjung Datu 301 milik Bakamla RI.
Menara setinggi 17 meter tersebut dirancang berdiri 12 meter di atas permukaan laut dan 5 meter ke dalam struktur bawah laut, dan mampu memancarkan cahaya navigasi sejauh 40 mil laut.
Keberadaan mercusuar ini diharapkan mampu mendukung keselamatan pelayaran serta menegaskan batas wilayah maritim Indonesia di perairan strategis tersebut.
“Pembangunan menara suar ini tidak hanya soal teknis pelayaran, tapi juga bentuk nyata hadirnya negara di wilayah batas. Ini simbol kedaulatan kita,” ujar Mayjen TNI Purwito Hadi Wardhono.
Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara, Kepala Kejati Kepri, Teguh Subroto, serta Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Provinsi Kepri, Doli Boniara, bersama pejabat instansi terkait lainnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi penguatan pertahanan dan pengelolaan wilayah maritim Indonesia, khususnya di titik-titik rawan dan berdekatan dengan negara tetangga.