JAKARTA – Dunia hiburan Indonesia berduka atas kepergian penyanyi senior Titiek Puspa yang tutup usia pada Kamis (10/4/2025). Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, setelah sebelumnya dirawat intensif akibat pecah pembuluh darah di otak.
Sebelum meninggal, Titiek Puspa rupanya sempat menyampaikan satu harapan besar. Hal ini diungkap oleh presenter dan artis Irfan Hakim lewat akun Instagram pribadinya, @irfanhakim75.
Dalam unggahan tersebut, Irfan mengisahkan momen percakapannya dengan Titiek Puspa yang terjadi secara mendadak dan berlangsung hampir satu jam. Percakapan itu menjadi pertemuan batin terakhir yang mendalam.
“Eyang tiba-tiba menelepon siang itu, tanpa ada kabar sebelumnya. Kami berbincang cukup lama. Eyang mengajak diskusi soal anak-anak Indonesia,” tulis Irfan.
Titiek Puspa, menurut Irfan, memiliki keinginan kuat untuk menciptakan wadah pembinaan bagi anak-anak berbakat di seluruh Indonesia, khususnya di bidang seni seperti bernyanyi, menari, dan akting.
Titiek Puspa berharap, wadah tersebut bisa menjadi ruang berkembangnya generasi muda di dunia seni.
“Eyang memberikan amanah agar dibuatkan tempat untuk menampung dan mengembangkan potensi anak-anak dari berbagai provinsi yang berbakat di bidang seni,” terang Irfan dalam unggahan yang penuh haru itu.
Sementara itu, keluarga menjelaskan bahwa Titiek Puspa mengalami pendarahan serius akibat pecah pembuluh darah di otak sebelah kiri.
Putrinya, Petty Tunjungsari, menyebut kondisi tersebut terjadi usai ibundanya menyelesaikan syuting program “Lapor Pak” pada 26 Maret 2025.
“Beliau sempat menyelesaikan tiga episode, lalu tiba-tiba pingsan. Setelah di-cek, ternyata pembuluh darah otaknya pecah,” jelas Petty, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi.
Tim medis di RS Medistra berhasil melakukan operasi dan sempat membawa Titiek Puspa sadar kembali. Namun pada hari keempat, kondisi sang penyanyi berusia 87 tahun itu kembali memburuk.
“Di hari keempat kondisinya menurun lagi karena mengalami demam tinggi,” tutur Petty. Ia juga menyadari bahwa kondisi fisik sang ibunda memang sudah sangat rentan akibat faktor usia.
Titiek Puspa dikenal sebagai ikon seni Indonesia, bukan hanya karena kiprahnya di dunia tarik suara, tapi juga atas dedikasinya dalam membangun budaya dan seni Tanah Air.
Keinginan terakhirnya yang menyentuh hati menjadi warisan semangat yang akan terus dikenang.