JAKARTA – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) atau BKKBN terus meningkatkan kemudahan akses layanan kontrasepsi jangka panjang bagi masyarakat melalui mobil pelayanan KB.
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, meninjau langsung pelayanan KB di Pasar Tradisional Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (26/2).
Isyana menegaskan bahwa kehadiran mobil pelayanan KB merupakan implementasi program yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Seusai arahan Presiden Prabowo untuk menghindari kegiatan seremonial dan fokus pada kegiatan yang berdampak langsung kepada masyarakat, kegiatan pelayanan KB saat ini, dengan adanya mobil pelayanan KB di tengah pasar tradisional Kecamatan Plered, masyarakat bisa mengakses langsung layanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang -MKJP- seperti Implan dan IUD,” ujar Isyana dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/2).
Menurut Isyana, peningkatan penggunaan kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sangat penting untuk menjaga angka kelahiran nasional agar tetap ideal dan mencegah ledakan populasi.
“Kalau melihat angka kelahiran saat ini sudah di angka ideal, yaitu 2,1, namun kita harus jaga, apalagi tiap daerah angkanya berbeda, ada yang lebih rendah, ada yang lebih tinggi, tidak bisa ada satu kebijakan untuk semua daerah, masing-masing daerah memiliki keunikannya masing-masing,” jelasnya.
Kegiatan pelayanan KB serentak juga mencakup promosi kesehatan reproduksi melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada Pasangan Usia Subur (PUS). Penyuluh KB, motivator KB pria, serta tenaga kesehatan memberikan sosialisasi kepada pengunjung pasar, pedagang, dan masyarakat setempat.
Untuk pelayanan KB terutama MKJP, masyarakat dapat mengaksesnya melalui mobil unit pelayanan KB (Muyan KB), puskesmas keliling, atau fasilitas kesehatan terdekat.
Isyana berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya KB jangka panjang dan kesehatan reproduksi.
Selain meninjau layanan KB, Isyana juga membagikan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada keluarga sasaran serta berdialog dengan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Purwakarta.
Dalam kunjungannya, Isyana menemui beberapa keluarga sasaran, seperti Siti Sarah (39 tahun), ibu hamil dengan usia kehamilan delapan bulan; Nur Komariah (40 tahun), ibu menyusui dengan anak usia dua bulan; serta Ani Mulyani (34 tahun), ibu menyusui dengan anak usia dua bulan.
Ia menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yang menjadi periode krusial dalam pencegahan stunting.
“MBG adalah salah satu program hasil terbaik cepat Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kami dari Kemendukbangga/BKKBN memiliki tenaga di lapangan yang membantu penyaluran melalui hasil pendataan keluarga, yang dapat digunakan untuk mengetahui keluarga mana yang betul-betul berhak menerima dan memerlukan gizi,” tutupnya.