JAKARTA – Narasi beberapa Netizen di media sosial Twitter atau X yang menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Prabowo Subianto sebagaimana dimuat kantor berita Antara, sudah sangat keterlaluan dan sudah masuk pada wilayah pidana.
Hal tersebut ditegaskan Iwan Setiawan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), dalam keterangan resminya, Jumat (28/03/2025).
“Untuk itu, saya mengecam sekaligus meminta aparat penegak hukum agar segera mengusut dan menangkap siapapun yang melakukan penghasutan dan menyebarkan narasi membunuh Presiden tersebut,” tutur Iwan.
Lebih lanjut menurut Iwan, terduga pelaku tersebut bisa dijerat dengan pasal berlapis, mulai dari pasal penghinaan presiden, UU ITE, Pasal hasutan melawan penguasa dan pasal pengancaman.
“Jika dibiarkan, hal ini akan menjadi preseden buruk dan bisa mengarah pada penghasutan dan menggiring opini ke arah makar,” tegas Iwan.
Ia menambahkan, terkait dengan kritik UU TNI yang baru saja disahkan oleh DPR RI saya kira harus tetap disampaikan melalui jalur demokrasi dan aturan yang ada, tidak perlu harus ada keluar narasi membunuh dan sejenisnya.
“Jalur Judicial Review yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Indonesia di Mahkamah Konstitusi saya kira perlu diapresiasi.”
“Karena memang itu jalur yang disiapkan dalam sistem demokrasi ketika ada pihak yang tidak sepakat dengan suatu produk UU yang dihasilkan oleh pemerintah dan DPR, termasuk UU TNI,” tutup Iwan.
Narasi Bunuh Presiden
Sebelumnya beredar di media sosial X, akun-akun berisikan narasi ancaman kepada Presiden Prabowo yang diduga dari para kontra UU TNI.
Salah satunya adalah akun @paraworkz yang cuitannya viral dengan 40 ribu likes dan 7,8 ribu retweet.
Akun @paraworkz menuliskan “someone couldve pulled a jfk.. just saying tho 😋” dalam bahasa Inggris, dalam cuitan yang disertai video pemandangan mobil iring-iringan Presiden Prabowo dari jarak jauh. Cuitan itu dibuat pada tanggal 26 Maret 2025 pada pukul 13.53.
Di cuitan lainnya, akun @paraworkz kerap menyebarkan kabar terkait aksi massa menolak UU TNI dan menuliskan makian untuk pemerintahan dan aparat keamanan.
Dalam cuitannya tentang pembunuhan presiden, akun @elbandithot merespons dengan meme yang menyatakan “I act like l’m fine but deep down I want more presidential assassination,” dalam bahasa Inggris, yang artinya “saya bertindak seolah-olah saya baik-baik saja, tetapi jauh di lubuk hati saya, saya menginginkan lebih banyak pembunuhan presiden.”
Selain itu ada pula akun @Mii_mishka yang membalas cuitan @paraworkz. “Ga ada yg mau headshot kepalanya @prabowo??? I bet we have the best underground sniper,” cuit akun itu, yang kemudian dihapus.***