JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid, menilai bahwa tren #KaburAjaDulu yang populer di kalangan warganet mencerminkan berkurangnya rasa patriotisme dan kecintaan terhadap Indonesia.
Nusron mengungkapkan pandangannya terkait tren yang mengajak warga negara Indonesia (WNI) untuk meninggalkan tanah air dan menetap di luar negeri, seiring dengan situasi politik dan ekonomi Indonesia yang dirasa tidak menentu.
“Kalau ada tagar seperti itu, saya rasa ini pertanyaan besar: apakah mereka masih merasa menjadi warga negara Indonesia? Seorang patriot sejati seharusnya menyelesaikan masalah bersama, bukan kabur,” ujar Nusron dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Nusron menyampaikan bahwa kabur bukanlah solusi atas masalah yang ada, melainkan menunjukkan sikap permisif yang enggan menghadapi persoalan bersama. Ia menegaskan bahwa pemerintah terbuka untuk menerima kritik dan masukan, serta siap melakukan dialog terkait isu yang berkembang.
“Jika kita merasa hopeless dan justru memilih untuk kabur, itu menandakan kurangnya kecintaan terhadap tanah air. Jika ada masalah, mari kita selesaikan bersama antara masyarakat dan pemerintah,” tambah Nusron.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menyatakan bahwa merantau ke luar negeri bisa menjadi pilihan yang bijak. Namun, ia menekankan pentingnya memiliki keterampilan yang memadai dan mematuhi prosedur agar tidak menjadi pekerja ilegal.
“Merantau itu hak, tapi harus punya skill agar bisa mendapatkan pekerjaan yang baik. Selain itu, taat pada prosedur agar tidak menjadi pendatang ilegal,” tegas Hasan.