JAKARTA – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyambut baik dimulainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza pada Minggu, serta pembebasan para tawanan di wilayah tersebut.
“Saya menyambut dimulainya pelaksanaan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza,” ujar Guterres melalui unggahan di platform X.
Guterres menegaskan kesiapan PBB untuk mendukung implementasi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Ia juga menyatakan komitmen PBB untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang terus menderita akibat konflik berkepanjangan.
“Kami siap membantu pelaksanaan ini dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan bagi warga Palestina yang tak terhitung jumlahnya dan terus menderita,” tambahnya, dilansir dari Anadolu-OANA.
Pentingnya mengatasi hambatan yang mengganggu pengiriman bantuan juga disoroti oleh Guterres. “Gencatan senjata harus menghilangkan hambatan keamanan dan politik yang signifikan terhadap pengiriman bantuan,” tegasnya.
Gencatan senjata tersebut diberlakukan pada Minggu setelah mengalami penundaan hampir tiga jam. Dalam kesepakatan ini, pasukan Hamas, Brigade Qassam, melepaskan tiga warga Israel yang mereka sandera, sementara Israel akan membebaskan 90 warga Palestina yang dipenjara.
Sejak 7 Oktober 2023, agresi Israel di Gaza telah merenggut hampir 47.000 nyawa warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan ini juga telah melukai lebih dari 110.700 orang, dengan Palestina menyebutnya sebagai tindakan genosida.