JAKARTA – Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menyoroti pentingnya tambahan asupan asam folat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk ibu hamil.
Menurut Trubus, kebutuhan nutrisi ibu hamil berbeda dengan anak-anak dan perlu diperhatikan guna mendukung kesehatan serta mencegah stunting sejak dini.
“Makanan untuk ibu hamil tentu berbeda, harus ada protein hewani seperti daging dan telur, serta asam folat untuk mendukung kesehatan mereka beserta janin yang dikandung,” ujar Trubus di Jakarta, Kamis (9/1).
Trubus pun kemudian menjelaskan bahwa asam folat penting bagi perkembangan janin, sedangkan protein hewani membantu meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi.
Meski bertujuan baik, Trubus mengungkapkan tantangan dalam pelaksanaan program ini, terutama terkait sosialisasi dan distribusi makanan. Ia menekankan pentingnya edukasi di wilayah rawan stunting, seperti kampung-kampung dan daerah bantaran sungai.
“Sosialisasi yang intensif diperlukan agar ibu-ibu hamil di daerah yang rentan dapat memanfaatkan program ini secara optimal,” jelasnya.
Program MBG yang telah resmi dimulai pada Senin (6/1) memang diproyeksikan menyasar kalangan anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa ibu hamil di wilayah DKI akan mulai menerima manfaat program ini pada 9 Januari 2025.
“Insya Allah untuk wilayah DKI akan mulai 9 Januari. Ini program yang termasuk ibu hamil,” kata Teguh.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa distribusi makanan bergizi untuk ibu hamil dan balita akan dilakukan melalui posyandu. Terdapat dua skema distribusi, yakni makanan diantar langsung ke rumah penerima manfaat atau penerima datang ke posyandu.
“Distribusinya melalui posyandu ada dua skema, yaitu skema pertama posyandu mengantarkan makanan ke rumah-rumah penerima manfaat, dan ada skema dua ibu-ibu penerima manfaat datang ke posyandu,” ungkap Dedek.