JAKARTA – Dalam atmosfer pagi yang teduh di jantung Ibu Kota, ribuan umat Islam memadati halaman Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng untuk melaksanakan Shalat Iduladha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025).
Sejak pukul 06.00 WIB, suasana religius terasa kental saat jamaah dari berbagai penjuru datang membawa semangat ibadah dan kepedulian sosial.
Meski kapasitas yang disediakan panitia hanya sekitar 300 jamaah, animo umat begitu tinggi.
Ketua Panitia Idul Adha Pusat Dakwah Muhammadiyah, Abdul Malik, menyebut pelaksanaan tetap dijalankan secara tertib dan sesuai arahan.
“Shalat Idul Adha diselenggarakan dengan kapasitas sebanyak 300 jamaah,” ujarnya saat diwawancarai di lokasi.
Pelaksanaan shalat dimulai sekitar pukul 06.35 WIB dan Ustadz Teguh Wahyuda dari Masjid At-Tanwir bertindak sebagai imam.
Sementara KH Nur Achmad dari Dewan Mudir MBS Ki Bagus Hadikusumo menyampaikan khutbah penuh makna tentang nilai-nilai pengorbanan dan kemanusiaan dalam Islam.
Tradisi Idul Adha yang Humanis dan Taat Regulasi
Usai shalat, suasana kekeluargaan semakin terasa saat panitia menyediakan sarapan ringan untuk seluruh jamaah.
Kebersamaan ini mencerminkan semangat Iduladha sebagai momentum memperkuat empati dan solidaritas di tengah masyarakat urban.
Meski tidak melakukan penyembelihan hewan kurban di lokasi, pihak penyelenggara tetap menggelar proses kurban sesuai standar protokol kesehatan.
“Kalau penyembelihannya kita ikut sesuai ketentuan Dinas Kesehatan, kita selenggarakan di rumah pemotongan hewan,” jelas Abdul Malik, menegaskan komitmen terhadap tata kelola yang profesional.
Iduladha di kawasan Menteng ini membuktikan bahwa pelaksanaan ibadah besar umat Islam bisa berlangsung khidmat, sehat, dan tetap menjunjung nilai kemanusiaan serta ketertiban sosial.
Ketua PP Muhammadiyah: Kurban adalah Bentuk Mengikis Ego dan Keserakahan
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, dalam pesannya menegaskan bahwa Idul Adha bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk memperkuat nilai spiritual dan sosial.
Ia menyebut momen ini sebagai ajang menghidupkan kepedulian dan membangun pengorbanan kolektif demi kebaikan umat.
“Kita berharap spirit Iduladha ini menjadikan kita umat Islam terus siap berkorban untuk kemaslahatan umat yang lebih baik,” kata Agus saat ditemui sebelum pelaksanaan salat Iduladha di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah.
Ia menambahkan bahwa rangkaian ibadah dari Puasa Arafah, Shalat Iduladha, hingga penyembelihan hewan kurban sejatinya merupakan proses menyembelih sifat kebinatangan dalam diri manusia.
“Sehingga kita menjadi manusia yang lebih berakhlak, harus menyembelih keserakahan kita, harus menyembelih ego kita dan harus menyembelih keinginan untuk menang sendiri,” ujarnya.
Agus juga berpesan agar semangat saling membantu dan berbagi kebaikan menjadi tonggak ketakwaan bersama. Ia turut mendoakan jamaah haji yang tengah berada di Makkah agar mendapat kelancaran dan berkah dalam ibadahnya.
“Semoga kepulangan saudara-saudara kita ke tanah air bisa menjadi haji mabrur, menambah suasana religiositas di bangsa yang kita cintai ini,” ucapnya.
Sebagai penutup, ia mewakili PP Muhammadiyah mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha kepada seluruh umat Muslim di Indonesia.
“Semoga Allah menerima seluruh amal saleh kita, termasuk ibadah kurban kita, serta ibadah haji saudara-saudara kita yang sedang dipanggil menjadi tamu Allah,” katanya.***