Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, baru saja memperkuat pasokan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan menambah sumber dari dalam negeri melalui kerja sama dengan PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG). Kerja sama ini tertuang dalam Master LNG Sale and Purchase Agreement (MSPA) yang telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Confirmation Memorandum untuk pembelian satu kargo LNG sebesar 135.000 m³ atau setara 3.159.000 MMBTU pada September 2024.
Kesepakatan strategis ini diharapkan dapat memperkuat pasokan gas yang dihasilkan dari proses regasifikasi LNG untuk wilayah Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Tengah. Dengan perjanjian yang berlaku selama lima tahun, PGN optimis mampu memastikan pasokan gas yang stabil, mendukung keberlanjutan penyediaan energi bersih, dan menjaga iklim investasi terutama di sektor industri dan komersial.
“Penambahan pasokan LNG ini merupakan upaya berkelanjutan PGN untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat dan menjaga stabilitas investasi di sektor industri dan komersial. Hingga saat ini, PGN terus berkoordinasi dengan berbagai operator gas untuk menggali potensi tambahan LNG dari berbagai sumber,” ungkap Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, pada 12 Agustus 2024.
Rosa menambahkan bahwa permintaan LNG yang terus tumbuh, kini mencapai sekitar 50 BBTUD, memberikan tantangan bagi PGN untuk menjaga pasokan yang andal demi keberlangsungan bisnis. Selain itu, tambahan pasokan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah ada, tetapi juga membuka peluang baru untuk penetrasi pasar yang lebih luas, terutama di tengah tantangan penurunan produksi alami gas bumi.
Penyerapan LNG yang dilakukan PGN juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian target volume niaga tahun 2024 yang diproyeksikan mencapai 954 BBTUD. Dengan kapabilitas yang dimiliki dalam pengelolaan dan distribusi LNG, PGN terus berkomitmen mendukung perekonomian nasional dan menyediakan sumber energi ramah lingkungan yang berkelanjutan, sejalan dengan target net zero emission pada tahun 2060.
“LNG adalah pilihan energi yang paling feasibel saat ini, dan kami akan terus memaksimalkan potensi ini untuk mendukung target-target lingkungan dan ekonomi nasional,” tutup Rosa.