JAKARTA – Sebanyak 1.623 personel Polri dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2). Demonstrasi ini menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut Instruksi Presiden (Inpres) terkait efisiensi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Condro, menjelaskan bahwa personel yang dilibatkan dalam pengamanan adalah gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait lainnya. Mereka ditempatkan di beberapa titik strategis, termasuk sekitar Patung Kuda, Monas, hingga depan Istana Negara.
Selain menjaga keamanan, Polres Metro Jakarta Pusat juga menyiapkan pengalihan arus lalu lintas. Susatyo menuturkan, rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara situasional, tergantung pada dinamika massa yang hadir. Ia juga mengimbau warga yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif.
“Kami akan menilai situasi di lapangan, jika massa semakin banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lalu lintas akan dialihkan,” jelasnya.
Susatyo menekankan bahwa pengamanan dilakukan secara persuasif dan mengutamakan negosiasi. Ia juga meminta para orator dan koordinator lapangan untuk menjaga ketertiban, menghindari provokasi, dan melakukan orasi dengan santun.
“Laksanakan unjuk rasa dengan damai, tidak anarkis, dan hindari merusak fasilitas umum,” ujarnya.
Polres Metro Jakarta Pusat menegaskan bahwa tidak ada personel yang dilibatkan dalam pengamanan yang membawa senjata api. “Kami mengutamakan pendekatan yang humanis dan profesional dalam menjaga keamanan,” tambahnya.