JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa kehadiran Koperasi Desa Merah Putih tidak akan menggusur atau mematikan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Keyakinan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto dalam menanggapi kekhawatiran pelaku usaha desa terhadap overlap program antar lembaga ekonomi desa.
“Presiden Prabowo memastikan jika kehadiran Kopdes Merah Putih tidak akan mematikan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). ”
“Tapi bisa seiring sejalan dan saling menguatkan,” ujar Yandri dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).
Komitmen ini menggarisbawahi keberpihakan Prabowo terhadap pembangunan desa yang inklusif dan sinergis.
Yandri menjelaskan bahwa perhatian Presiden terhadap penguatan desa sangat serius, sesuai visi Asta Cita Keenam yang memprioritaskan pembangunan dari bawah.
Menurutnya, pemberdayaan masyarakat desa menjadi fondasi utama dalam menciptakan pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan nasional.
Lebih lanjut, Yandri mengungkap bahwa dirinya secara aktif memonitor perkembangan Kopdes Merah Putih di berbagai daerah.
Koperasi ini dinilai berperan penting dalam menstabilkan harga bahan pokok dan memotong jalur distribusi dari tengkulak yang kerap merugikan petani dan pelaku usaha mikro desa.
Terdapat tujuh jenis unit usaha wajib dalam ekosistem Koperasi Merah Putih.
Unit tersebut meliputi kantor koperasi, kios sembako, layanan simpan pinjam, klinik kesehatan desa atau kelurahan, apotek desa, sistem pergudangan dan cold storage, serta fasilitas logistik.
Seluruh unit ini dirancang untuk menciptakan kemandirian ekonomi desa secara menyeluruh.
Yandri juga mengajak seluruh kepala desa agar turut mendukung dan menyukseskan implementasi Koperasi Merah Putih.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah desa, dan masyarakat menjadi kunci bagi percepatan kesejahteraan pedesaan secara berkelanjutan.***