JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Menteri Eropa dan Urusan Luar Negeri Republik Prancis, Jean-Noel Barrot, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/03/2025).
Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis serta menandai komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis.
Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Prabowo dan Menteri Barrot membahas berbagai aspek kerja sama yang telah terjalin sejak 2011 melalui Kemitraan Strategis.
Salah satu poin utama yang dibahas adalah implementasi Plan of Action (PoA) yang telah ditandatangani pada 24 November 2021.
PoA ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pertahanan, teknologi, dan energi.
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi dalam bidang pertahanan, khususnya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan transfer teknologi.
“Sistem pertahanan yang kuat adalah fondasi utama stabilitas nasional, dan kerja sama dengan Prancis dapat mendukung upaya modernisasi ini,” ujar Presiden Prabowo.
Selain itu, diskusi juga mencakup isu-isu strategis global dan regional, termasuk stabilitas Indo-Pasifik, perubahan iklim, serta upaya bersama dalam menghadapi tantangan keamanan internasional.
Babak Baru Hubungan Bilateral
Menteri Barrot menekankan bahwa kunjungannya tidak hanya untuk memperingati hubungan diplomatik yang telah berlangsung lama, tetapi juga sebagai langkah awal menuju era baru dalam kemitraan Indonesia-Prancis.
“Ini akan menjadi kesempatan untuk merayakan ulang tahun ke-75 hubungan antara Indonesia dan Prancis, sekaligus membuka babak baru kerja sama kita yang bertujuan memperkuat kedaulatan bersama dan menyatukan kekuatan dalam menghadapi tantangan global, baik krisis regional maupun isu-isu strategis lainnya,” ujar Menteri Barrot.
Selain kerja sama di bidang pertahanan, Menteri Barrot juga mengungkapkan minat Prancis untuk memperluas investasi di Indonesia, terutama dalam sektor energi terbarukan dan digitalisasi ekonomi.
Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan pertemuan yang lebih besar antara Presiden Prabowo dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada Mei 2025.
Pertemuan mendatang diharapkan akan semakin memperkuat hubungan bilateral, dengan fokus pada peningkatan investasi, kerja sama industri pertahanan, serta pengembangan teknologi dan inovasi.
Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam pertemuan ini, yang mencerminkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan Prancis.***