BENGKAYANG – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan pencapaian signifikan dalam sektor pertanian, dengan produksi jagung yang mengalami lonjakan hampir 50% pada kuartal pertama tahun ini. Dalam sambutannya pada Panen Raya Jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025), Presiden Prabowo menyampaikan bahwa volume produksi jagung pada kuartal pertama 2025 mencapai hampir 9 juta ton, sebuah kenaikan besar dibandingkan dengan 6 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
“Bahwa laporan tadi saya terima, kuartal pertama peningkatan produksi kita sudah 48%, hampir 50% peningkatannya. Yang sekitar 6 juta ton kuartal pertama tahun lalu, ya sekarang sudah mendekati 9 juta ton,” ungkap Presiden di hadapan petani dan warga setempat.
Kenaikan ini, menurut Presiden Prabowo, adalah hasil kerja keras dan kolaborasi antara berbagai pihak yang mendukung kedaulatan pangan Indonesia. Dia menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor, yang melibatkan aparat keamanan, teknokrat, akademisi, dan petani untuk mencapai swasembada pangan.
“Keberhasilan diraih keringat, pikiran, tenaga, keberanian, inisiatif, dengan hati yang bersih dari semua unsur,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga akan menjadi salah satu eksportir utama jagung di kawasan. Sebagai bagian dari pencapaian ini, Presiden Indonesia turut melepas ekspor perdana 1.200 ton jagung ke Malaysia, yang dilakukan langsung dari Tanah Borneo.
“Indonesia tidak hanya swasembada pangan. Indonesia akan jadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Peningkatan produksi jagung ini juga datang setelah pemerintah mengumumkan capaian cadangan beras nasional yang tercatat mencapai 4 juta ton, level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.