BANDUNG – Kantor cabang Hana Bank yang terletak di Jalan Ir. H. Djuanda (Dago) Nomor 54, Bandung, mengalami kebakaran hebat pada dini hari Sabtu, 22 Maret 2025.
Insiden ini diduga dipicu oleh aksi perusakan massa dalam demonstrasi penolakan pengesahan UU TNI yang berujung ricuh.
Kejadian ini tidak hanya berdampak pada operasional bank, tetapi juga meningkatkan perhatian publik terhadap profil dan struktur kepemilikan bank tersebut.
Berikut ulasan lengkap mengenai Hana Bank, termasuk kepemilikan, struktur pemegang saham, serta perkiraan total dana nasabah berdasarkan data terkini.
Profil Hana Bank
Hana Bank merupakan bagian dari PT Bank KEB Hana Indonesia, sebuah lembaga perbankan yang beroperasi di bawah naungan Hana Financial Group, konglomerasi keuangan global asal Korea Selatan.
Keberadaan Hana Bank di Bandung menjadi bagian dari jaringan luas bank ini di Indonesia, dengan layanan perbankan yang mencakup segmen individu, usaha kecil menengah (UKM), serta korporasi.
Kantor cabang di Dago dikenal sebagai salah satu pusat layanan utama di Bandung, berkat lokasinya yang strategis di area bisnis dan pendidikan.
Sebelum kebakaran, cabang ini melayani berbagai kebutuhan perbankan, termasuk tabungan, deposito, pinjaman, hingga layanan digital melalui MyHana Mobile Banking dan Internet Banking.
Pasca-insiden, pihak bank memastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan layanan perbankan tetap tersedia melalui cabang lain di Bandung serta platform digital.
Pemegang Saham
PT Bank KEB Hana Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh Hana Financial Group melalui beberapa entitas afiliasi.
Berikut adalah struktur pemegang saham berdasarkan laporan keuangan terbaru:
- KEB Hana Bank (Korea Selatan) – 69,01%
- LINE Financial Corporation – 20,00%
- International Finance Corporation (IFC) – 9,98%
- Biantoro Setijo – 0,46%
- Ludijanto Setijo – 0,30%
- Liliana Gani – 0,125%
- Lilik Setijo – 0,125%
Struktur ini menunjukkan dominasi kepemilikan oleh Hana Financial Group, dengan mayoritas saham dimiliki oleh KEB Hana Bank dan LINE Financial Corporation.
Kehadiran International Finance Corporation sebagai investor strategis juga memperkuat posisi Hana Bank di pasar perbankan Indonesia.
Total Dana Nasabah
Berdasarkan laporan keuangan terakhir yang dipublikasikan pada 2023, total dana pihak ketiga (DPK) atau total dana nasabah di Hana Bank mencapai lebih dari Rp 20 triliun.
Dana ini mencakup berbagai jenis simpanan seperti tabungan, deposito, dan giro dari seluruh cabang di Indonesia, termasuk Bandung.
Dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 5-7%, diperkirakan pada 2025 total dana nasabah dapat mencapai Rp 23-25 triliun, tergantung pada kondisi ekonomi dan dampak insiden kebakaran terhadap kepercayaan nasabah.
Hana Bank menegaskan bahwa sistem keuangan mereka tetap stabil, dengan dana nasabah yang terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai regulasi yang berlaku.
Kebakaran di kantor cabang Dago menjadi ujian bagi Hana Bank dalam menjaga kepercayaan publik.
Pihak bank bergerak cepat dengan mengalihkan layanan ke cabang lain di Bandung, termasuk cabang di Jalan Asia Afrika dan Jalan Setiabudi.
Selain itu, layanan digital juga menjadi solusi utama agar nasabah tetap dapat mengakses fasilitas perbankan tanpa hambatan.
Perwakilan Hana Bank dalam pernyataan resminya menyatakan, “Kami berkomitmen untuk segera memulihkan operasional cabang Dago agar dapat kembali melayani nasabah dalam waktu dekat.”
Dengan dukungan teknologi dan jaringan global dari Hana Financial Group, bank ini diyakini mampu melewati tantangan yang ada serta terus berkembang di industri perbankan Indonesia.***