JAKARTA – PT Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Ngawi dalam kondisi mencukupi dan aman.
Langkah ini dilakukan guna mendukung program swasembada pangan nasional, dengan distribusi pupuk telah dimulai sejak 1 Januari 2025.
“Kedatangan kami ke Ngawi bertujuan memantau kesiapan musim tanam puncak yang berlangsung dari Oktober 2024 hingga Maret 2025. Kami pastikan stok pupuk bersubsidi di Ngawi tersedia dan aman,” ujar General Manager Wilayah 2 PT Pupuk Indonesia (Persero), Fickry Martawisuda, saat meninjau gudang pupuk di Sidokerto, Kecamatan Karangjati, Ngawi, Jawa Timur, Rabu (8/1).
Fickry mengungkapkan, stok pupuk subsidi di gudang saat ini mencakup 3.400 ton urea, 5.600 ton NPK, dan 430 ton pupuk organik.
“Jumlah tersebut setara dengan tiga hingga empat kali kebutuhan petani di Ngawi. Dengan demikian, kami memastikan tidak ada hambatan terkait ketersediaan stok, baik di Ngawi maupun wilayah Jawa Timur secara umum,” jelasnya.
Selain memastikan stok, PT Pupuk Indonesia juga memantau kelancaran distribusi pupuk dari hulu ke hilir.
“Kami memastikan aliran barang, baik yang masuk maupun keluar, berjalan lancar tanpa kendala,” kata Fickry.
Ia menambahkan, PT Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mempercepat tercapainya swasembada pangan nasional. Kabupaten Ngawi, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi terbesar di Jawa Timur dan nasional, menjadi fokus utama pemantauan.
Berdasarkan data, Kabupaten Ngawi menghasilkan lebih dari 800.000 ton gabah kering panen setiap tahunnya, menjadikannya salah satu lumbung padi strategis di tingkat provinsi dan nasional.
Untuk mendukung swasembada pangan, PT Pupuk Indonesia menyiapkan total 9,55 juta ton pupuk bersubsidi pada 2025, yang terdiri dari 4,6 juta ton urea, 4,3 juta ton NPK, dan 500.000 ton pupuk organik.