JAKARTA — Indonesia dan Mongolia sepakat memperluas kerja sama bilateral, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, serta hubungan antar masyarakat dan budaya. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menlu Mongolia Battsetseg Batmunkh yang berlangsung di Gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Dalam konferensi pers usai pertemuan, Menlu Sugiono mengundang Mongolia untuk ambil bagian dalam berbagai program pembangunan kapasitas yang ditawarkan Indonesia, mulai dari beasiswa kemitraan negara berkembang hingga pelatihan bahasa Inggris dan pertukaran olahraga.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam program kesehatan preventif sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas antarwarga kedua negara.
“Kami juga akan mulai mempelajari proses pembukaan kedutaan di Ulaanbaatar, dan semoga kami dapat meresmikannya dan mewujudkannya segera,” kata Sugiono, mengisyaratkan niat Indonesia untuk meningkatkan status hubungan bilateral menjadi kemitraan komprehensif.
Sebagai langkah konkret, Indonesia dan Mongolia menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Konsultasi Politik, yang bertujuan untuk membuka ruang dialog reguler serta memperkuat pemahaman atas kepentingan bersama dalam menghadapi isu-isu regional dan global.
“Kami juga bertukar informasi dan wawasan tentang situasi regional dan global, serta bagaimana kami dapat menavigasi situasi tersebut,” tambah Sugiono.
Dalam sektor ekonomi, kedua negara berkomitmen memfasilitasi kerja sama antar kamar dagang guna menggali peluang bisnis, termasuk di bidang pertambangan, pembangunan infrastruktur, dan perdagangan.
Sugiono juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif Mongolia dalam forum-forum ASEAN dan mendorong peningkatan status kemitraan Mongolia dengan organisasi tersebut.
Lebih lanjut, Indonesia dan Mongolia bersepakat untuk saling mendukung pencalonan di berbagai organisasi multilateral sebagai upaya memperkuat posisi negara berkembang di kancah global.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan diplomatik yang telah terjalin sejak 22 Desember 1956 dan akan memasuki usia 70 tahun pada 2026.