JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali menorehkan penguatan pada akhir pekan dengan sentimen eksternal dan domestik yang mendorong pergerakannya menuju level yang lebih stabil di tengah dinamika pasar global.
Data perdagangan menunjukkan rupiah naik 0,18 persen menjadi Rp16.646 per dolar AS menurut laporan Bloomberg sehingga mempertegas momentum apresiasi jelang penutupan pasar mingguan.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai arah rupiah masih dipengaruhi perkembangan ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan perubahan sikap dari bank sentralnya terkait laju kebijakan moneter.
“Para pembuat kebijakan Fed mengisyaratkan kemungkinan jeda dalam pengurangan lebih lanjut,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Ibrahim menjelaskan bahwa langkah tersebut berkaitan dengan pengamatan the Fed terhadap inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja AS yang belum menunjukkan moderasi berarti.
Klaim pengangguran mingguan yang naik menjadi 236.000 turut memperlihatkan tekanan baru di sektor ketenagakerjaan AS yang sebelumnya berada pada angka revisi 192.000.
“Sementara itu pasar memperkirakan hampir 78 persen kemungkinan the Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil bulan depan,” ucap Ibrahim.
Selain tekanan ekonomi, faktor geopolitik turut menambah ketidakpastian pasar dengan meningkatnya tensi AS–Venezuela dan stagnasi upaya damai Rusia–Ukraina.
Serangan drone Ukraina terhadap fasilitas minyak Rusia di Laut Kaspia kembali meningkatkan risiko gangguan pasokan energi global.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti arah paket kebijakan ekonomi pemerintah untuk wilayah terdampak bencana di Sumatra yang dinilai dapat menentukan stabilitas aktivitas usaha di daerah.
Sejumlah opsi yang tengah disiapkan pemerintah meliputi penghapusbukuan hingga restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat guna menahan lonjakan klaim penjaminan.
“Kebijakan ini sebagai upaya untuk mencegah naiknya klaim penjaminan kredit KUR. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang membuat regulasinya,” kata Ibrahim.
Pemerintah juga berencana memberi keringanan bagi pekerja dan perusahaan yang terkena dampak melalui penghapusan utang iuran BPJS Ketenagakerjaan dan kemudahan klaim manfaat.
“Paket kebijakan ekonomi khusus wilayah terdampak bencana akan diumumkan minggu depan. Paket stimulus diharapkan dapat menjaga stabilitas dan mendorong kembali pertumbuhan ekonomi di daerah terdampak,” ujar Ibrahim menutup analisisnya.***