JAKARTA – Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis sore (30/1/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar Rupiah berada di level Rp16.256 per dolar AS atau melemah 35,5 poin (0,22 persen).
Pada Jumat pekan lalu (24/1/2025), kurs rupiah sempat mengalami penguatan, ditutup naik 120 poin di level Rp 16.172 per dolar AS.
Analis mata uang, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa pada perdagangan selanjutnya, nilai tukar rupiah kemungkinan akan fluktuatif.
“Namun ditutup melemah di rentang Rp 16.240 – Rp 16.300,” ujarnya, seperti yang dikutip dari InvestorID, Kamis (30/1/2025).
Ibrahim menjelaskan bahwa sentimen hawkish The Fed yang sedikit mengecewakan investor menjadi faktor utama di balik pergerakan ini.
Meskipun The Fed tidak menaikkan suku bunga, mereka memberikan indikasi bahwa pengurangan suku bunga lebih lanjut kemungkinan akan terjadi tahun ini.
Pada pertemuan terbaru, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga semalam di kisaran 4,25-4,50 persen, memilih untuk menunggu inflasi lebih lanjut, serta data terkait ketenagakerjaan dan dampak kebijakan Presiden Donald Trump sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Ibrahim menilai, ketidakpastian seputar kebijakan tarif dan kebijakan moneter yang hawkish dari The Fed memicu sentimen risk-off di kalangan investor.
“Pejabat The Fed menekankan komitmen untuk mempertahankan kebijakan moneter ketat hingga mereka melihat inflasi secara berkelanjutan bergerak menuju target 2 persen,” tambah Ibrahim.
Tercatat penutupan perdagangan hari ini rupiah mengalami penurunan cukup tajam dari mata uang regional.
Rupiah turun 0,22 persen, disusul dolar Singapura turun 0,15 persen, Rupee India melemah 0,08 persen, Yuan China turun 0,05 persen dan Won Korea melemah 0,02 persen.
Sementara itu, yen Jepang memimpin penguatan hingga 0,43 persen, dolar Taiwan naik 0,29 persen, peso Filipina menguat 0,24 persen. Lalu dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia sama-sama menguat 0,02 persen.***