JAKARTA – Tanggal 20 Juni mencatat dua momen penting dalam sejarah dunia yang memberi dampak besar dalam bidang teknologi dan geopolitik. Pada hari ini, telegraf listrik karya Samuel Morse secara resmi dipatenkan, menandai revolusi komunikasi global. Di sisi lain, Berlin kembali ditetapkan sebagai ibu kota Jerman setelah penyatuan negara tersebut pasca-Perang Dingin. Berikut kilas balik peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 20 Juni dalam sejarah dunia.
Telegraf Samuel Morse: Awal Era Komunikasi Modern
Pada 20 Juni 1840, Samuel Morse, penemu asal Amerika Serikat, secara resmi memperoleh paten untuk telegraf listrik ciptaannya. Inovasi ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi komunikasi global.
Dengan menggunakan kode Morse , sistem ini memungkinkan pengiriman pesan dalam hitungan menit melintasi jarak yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Telegraf tak hanya mempercepat komunikasi antarwilayah, tetapi juga mendasari lahirnya berbagai teknologi komunikasi modern, termasuk internet dan telekomunikasi digital saat ini.
“Sebuah pesan dapat dikirim dari satu benua ke benua lain dalam waktu singkat, sesuatu yang sebelumnya tak terbayangkan,” catat dokumen sejarah tentang dampak awal telegraf.
Lebih dari sekadar alat komunikasi, penemuan telegraf mengubah pola interaksi dunia dalam bidang **bisnis, politik, dan hubungan internasional**, menjadikannya salah satu inovasi paling revolusioner dalam sejarah manusia.
20 Juni 1991: Berlin Resmi Kembali Jadi Ibu Kota Jerman
Tepat 151 tahun kemudian, pada 20 Juni 1991, momen bersejarah kembali terjadi. Parlemen Jerman atau Bundestag secara resmi memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari Bonn ke Berlin, menyusul proses reunifikasi Jerman Timur dan Barat yang dimulai dengan runtuhnya Tembok Berlin pada 1989.
Keputusan ini diambil lewat pemungutan suara yang berlangsung sengit dan nyaris imbang. Namun, akhirnya Berlin kembali ditetapkan sebagai ibu kota negara Jerman bersatu, mengembalikan status politik yang telah lama disandang kota tersebut sebelum Perang Dunia II.
“Berlin adalah simbol penyatuan Jerman, kota yang mencerminkan sejarah dan harapan masa depan,” ujar salah satu anggota Bundestag kala itu, sebagaimana tercatat dalam arsip sejarah.
Langkah ini bukan hanya bermakna simbolik, tapi juga menegaskan posisi Berlin sebagai pusat budaya, ekonomi, dan politik Eropa. Penetapan ini menjadi simbol kuat kembalinya Jerman sebagai satu kesatuan setelah puluhan tahun terbelah oleh ideologi.
Refleksi Sejarah 20 Juni: Dari Kabel ke Kota
Meski berbeda konteks dan jarak waktu, kedua peristiwa yang terjadi pada tanggal 20 Juni ini memiliki kesamaan dalam hal dampak besar terhadap arah peradaban manusia. Telegraf karya Samuel Morse menjadi pintu masuk komunikasi global modern, sementara penetapan kembali Berlin sebagai ibu kota mengukuhkan momen persatuan nasional pasca-Perang Dingin.
Peringatan ini menjadi pengingat bahwa setiap keputusan dan inovasi besar baik dalam bidang teknologi maupun politik—dapat mengubah arah sejarah dunia.




