GAZA – Israel kembali menunjukkan tindakan kekerasannya di Jalur Gaza dengan menyerang sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian warga. Serangan udara terhadap tiga sekolah pada Kamis (3/4/2025) itu menewaskan 33 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Tiga sekolah yang menjadi sasaran serangan berada di Lingkungan Tuffah, Kota Gaza, bagian utara Jalur Gaza.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, korban terbanyak jatuh di Sekolah Dar Al Arqam, di mana 29 orang tewas, termasuk 18 anak-anak. Lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka.
Seorang juru bicara Pertahanan Sipil Gaza mengungkapkan, sekolah tersebut dihantam oleh setidaknya empat rudal.
Hani Mahmoud, jurnalis Al Jazeera, menggambarkan kondisi di lokasi pengeboman sebagai sangat mengerikan. “Beberapa rekaman terlalu mengganggu untuk ditayangkan – banyak yang tewas di tempat, sementara lainnya meninggal setelah dibawa ke Rumah Sakit Al Ahli,” kata Mahmoud, dikutip Jumat (4/4/2025).
Serangan ini juga menewaskan empat orang di Sekolah Fahd yang terletak di wilayah yang sama, sementara serangan terhadap Sekolah Shaaban Alrayyes belum diketahui jumlah pastinya.
Militer Israel menyatakan bahwa sekolah-sekolah tersebut dijadikan pusat komando oleh Hamas di Kota Gaza untuk merencanakan serangan terhadap warga sipil dan tentara Israel.
Namun, pasukan Israel terus menargetkan tempat-tempat penampungan pengungsi di Gaza yang diisi oleh ratusan, bahkan ribuan orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Para pengungsi tersebut mengungsi setelah perintah evakuasi militer Israel di Gaza Utara. Alih-alih mendapatkan perlindungan, mereka justru menjadi korban serangan di tempat yang seharusnya aman.
Serangan ini semakin menegaskan bahwa zona aman yang dijanjikan oleh Israel sama sekali tidak dapat dipercaya.