YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berencana mendalami permasalahan yang dihadapi oleh warga RW 1 Kampung Tegal Lempuyangan, Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, terkait polemik yang muncul dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sultan menekankan pentingnya mendengarkan kedua pihak sebelum mengambil langkah lebih lanjut. “Saya tidak ada pernyataan nanti akan menimbulkan masalah baru, nanti saja saya dengar dulu dari kedua belah pihak,” ujar Sultan pada Kamis (10/4/2025).
Selain itu, Sultan meminta kepada putrinya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, untuk memfasilitasi pertemuan dengan mengundang pihak-pihak terkait. “Yang ngundang biar lewat Mangkubumi, itu wewenang dia kok,” tambahnya.
GKR Mangkubumi, yang juga menjabat sebagai Penghageng Datu Dana Suyasa, bertanggung jawab dalam pengelolaan aset Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sultan juga mengungkapkan bahwa dia belum mengetahui secara rinci mengenai permasalahan yang melibatkan warga tersebut. “Ya coba nanti kita selesaikan, bagaimanapun harus selesai itu kalau ada masalah. Tapi saya belum tahu kepastiannya,” ungkap Sultan.
Sebelumnya, PT KAI Daop 6 Yogyakarta memberikan penjelasan mengenai penolakan yang dihadapi warga RW 1 Kampung Tegal Lempuyangan terkait pemindahan yang terdampak oleh proyek penataan Stasiun Lempuyangan. Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa lahan yang dihuni warga dan pedagang tersebut merupakan bagian dari proyek yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang kereta api.
“13 Rumah Dinas yang berada dalam Kawasan Emplasemen Stasiun Lempuyangan masih tercatat sebagai aset bangunan PT KAI yang dapat dipergunakan untuk menunjang operasional kereta api,” terang Feni pada Rabu (9/4/2025).
Feni menambahkan, tingginya volume penumpang kereta api jarak jauh (KAJ) dan KRL di Stasiun Lempuyangan memerlukan peningkatan kapasitas serta pengembangan area stasiun demi menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para penumpang.