JAKARTA – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips Vermonte, menyatakan bahwa kunjungan Presiden RI, Prabowo Subianto, ke Turki memiliki makna penting dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Turki, serta mendukung perdamaian dunia, khususnya terkait dengan konflik Palestina.
Philips dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa hubungan RI-Turki yang solid, sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dan kekuatan menengah, memberikan peran strategis dalam upaya perdamaian global. “RI-Turki memiliki landasan yang sangat kuat dalam hubungan bilateral. Sebagai kekuatan menengah dan negara dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki peran strategis dalam terus mendorong semangat perdamaian, khususnya terkait konflik di Palestina,” tuturnya, Kamus (10/4/2025).
Meskipun Indonesia tidak terlibat langsung dalam KTT Arab, Philips menegaskan bahwa Pemerintah RI sepenuhnya mendukung Deklarasi Kairo yang disepakati pada Maret lalu. Deklarasi tersebut menyerukan rekonstruksi Jalur Gaza, yang juga menjadi fokus dalam pertemuan tingkat menteri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Selain itu, Philips menambahkan bahwa Indonesia telah bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menggalang dana sebesar 200 juta dolar AS demi membantu rakyat Palestina.
Kunjungan Presiden Prabowo juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi dengan Turki. Menurut Philips, terdapat peluang besar untuk meningkatkan hubungan dagang antara kedua negara, terutama untuk mencapai target perdagangan yang lebih seimbang, dengan nilai yang diharapkan mencapai 10 miliar dolar AS.
Sebelumnya, Presiden Prabowo melakukan lawatan ke lima negara Timur Tengah—UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania—untuk mencari dukungan terkait rencana evakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia. Rencana ini, yang masih menunggu persetujuan dari pihak-pihak terkait, akan difokuskan pada korban luka, trauma, serta anak-anak yatim piatu. Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa evakuasi ini bersifat sementara, hingga situasi di Gaza pulih.
Kunjungan ini juga merespons dorongan komunitas internasional agar Indonesia, sebagai negara non-blok dan dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, berperan lebih aktif dalam menangani isu Palestina. Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, serta mengoperasikan rumah sakit apung dan mengirim tenaga medis TNI ke Gaza dan El Arish, Mesir.