JAKARTA – Pembalap Red Bull KTM Tech3, Enea Bastianini, akan memasuki seri ketujuh MotoGP Inggris 2025 dengan bayang-bayang hukuman long lap penalty yang harus dijalani akibat aksi kontroversialnya pada balapan sebelumnya di Prancis. Insiden tersebut terjadi pada 11 Mei lalu, saat Bastianini terlibat dalam kecelakaan yang melibatkan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Joan Mir (Honda HRC Castrol) di lap pertama balapan di Sirkuit Bugatti, Le Mans.
Sebagai akibat dari kecelakaan tersebut, Bastianini diputuskan untuk menjalani hukuman lap panjang yang akan diterapkannya pada balapan utama MotoGP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone, Northamptonshire, pada 23-25 Mei 2025.
Meskipun sudah mengetahui bahwa dirinya harus menghadapi hukuman tersebut di Silverstone, Bastianini tetap menjaga optimisme. Pada balapan sebelumnya, meski mengalami dua kali jatuh, mengganti motor di tengah balapan, dan menjalani hukuman lap panjang sebanyak empat kali, Bastianini masih berhasil finis di posisi ke-13 dan mencetak poin. Dua kali long lap penalty terjadi akibat kesalahan teknis, seperti mengganti ban menjelang lap pemanasan dan melaju melebihi batas kecepatan saat mengganti motor.
“Le Mans memang gila, tetapi terlepas dari semua penalti, kami berhasil menunjukkan kecepatan yang baik dalam balapan dan mencetak poin,” ujar Bastianini seperti dikutip dari laman resmi Tech3 Racing.
Menghadapi balapan di Silverstone, Bastianini merasa optimis meski harus menghadapi hukuman. Ia menargetkan untuk tampil cepat di trek yang sangat ia nikmati. “Kami sekarang fokus pada Silverstone, trek yang sangat saya nikmati, dan di mana saya biasanya cepat. Jadi, akan menarik untuk melihat bagaimana KTM beraksi di trek ini,” ujarnya.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi long lap penalty, Bastianini berencana untuk menyusun strategi sejak sesi latihan bebas pertama guna meraih posisi start yang baik. Memulai dari posisi yang lebih depan di grid akan memberinya peluang lebih baik saat menjalani penalti tersebut.
“Kami ada kewajiban hukuman putaran panjang yang harus dijalani dalam balapan, itu bukan hal bagus. Mari kita fokus untuk melakukan pekerjaan dengan baik mulai Jumat dan mencoba mendapatkan posisi yang lebih baik di grid sebelum (menjalankan) penalti kami,” tambah Bastianini.
Manajer Tim Red Bull KTM Tech3, Nicolas Goyon, tetap memiliki harapan besar meski hukuman menanti. Goyon percaya bahwa Bastianini dapat memanfaatkan Silverstone untuk meningkatkan performa motor KTM, mengingat catatan positifnya pada tahun 2024 saat meraih kemenangan ganda di GP Inggris, baik di sesi sprint maupun balapan utama, ketika masih tergabung dalam tim Ducati Lenovo.
“Sayang sekali kali ini dia harus menjalani penalti putaran panjang selama balapan, tetapi saya yakin itu akan memberinya motivasi ekstra untuk tampil bagus di Inggris nanti,” kata Goyon.