JAKARTA – Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, tengah bersiap menghadapi lonjakan pemudik yang kembali ke Ibu Kota pada puncak arus balik Lebaran 2025.
Berdasarkan prediksi pengelola, H+7 atau Minggu (6/4/2025) akan menjadi titik tertinggi gelombang kepulangan, dengan ribuan penumpang diperkirakan memadati terminal utama tersebut.
Pantauan sejak H+5 menunjukkan tren peningkatan jumlah bus dan penumpang yang signifikan.
Kepala Terminal Tanjung Priok, Mudzofar, mengungkapkan, “Tercatat ada 318 bus yang tiba dengan jumlah penumpang mencapai 4.227 orang. Angka ini diperkirakan akan terus naik hingga H+7,” ujarnya dikutip dari RRI, Sabtu (5/4/2025).
Fenomena unik terjadi karena banyak penumpang tidak tercatat tiba di terminal akhir.
Sebagian besar dari mereka memilih turun di beberapa titik sekitar terminal seperti Semper, Plumpang, dan TL Mambo, membuat data kedatangan tidak selalu mencerminkan kapasitas penuh bus yang masuk ke terminal.
Strategi dan Kesiapsiagaan Terminal
Untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan arus balik, pihak terminal telah menyiapkan serangkaian strategi.
Mulai dari pengaturan waktu kedatangan hingga penyesuaian keberangkatan bus, seluruh sistem operasional diklaim telah dimaksimalkan.
Selain kedatangan, jumlah keberangkatan bus dari Terminal Tanjung Priok juga tercatat cukup tinggi.
Pada H+5, terdapat 277 unit bus yang diberangkatkan dengan membawa 1.196 penumpang.
“Kami tetap siaga, terutama pada H+6 dan H+7, agar pelayanan tetap optimal dan arus balik bisa berjalan lancar,” ujar Mudzofar.
Petugas di lapangan juga dikerahkan penuh untuk membantu proses koordinasi dengan operator bus, pengawasan terhadap protokol keselamatan, serta pelayanan informasi kepada penumpang.
Langkah antisipatif ini dilakukan guna menghindari kepadatan yang tidak terkendali dan menjaga arus balik tetap tertib.
Sebagai salah satu terminal terbesar di Jakarta, Tanjung Priok turut memanfaatkan teknologi digital dalam memantau arus penumpang dan bus secara real time.
Sistem ini membantu mempercepat pengambilan keputusan saat terjadi lonjakan mendadak.
Terminal juga membuka layanan informasi via gadget untuk para penumpang agar lebih mudah memantau jadwal dan ketersediaan bus.
Kemudahan akses informasi ini diharapkan menjadi solusi efisien bagi pemudik yang belum menentukan waktu kepulangan.***