JAKARTA – Banjir masih menjadi bencana paling dominan di berbagai wilayah Indonesia, berdasarkan laporan terbaru dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, Sabtu (5/4).
Curah hujan tinggi yang mengguyur sejumlah daerah sejak Jumat (4/4) menyebabkan dampak signifikan terhadap ribuan warga.
RIAU
Banjir pertama kali dilaporkan terjadi di Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Air meluap pada Jumat dini hari pukul 00.22 WIB akibat hujan deras berkepanjangan, merendam sekitar 200 rumah, satu rumah ibadah, serta kantor desa, dan berdampak pada 180 KK.
BPBD Kampar langsung melakukan kaji cepat serta koordinasi distribusi bantuan bersama dinas sosial dan pemerintah setempat.
Sumatera Utara
Banjir juga merendam Desa Sifaelete, Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli.
Peristiwa yang terjadi pada pukul 13.00 WIB ini mengakibatkan 120 rumah, satu fasilitas pendidikan, tiga akses jalan, serta 17 ruko terdampak. Sebanyak 120 KK ikut merasakan dampaknya. BPBD setempat segera melakukan asesmen dan bekerja sama dengan warga untuk membersihkan saluran drainase yang tersumbat material dan sampah.
Sulawesi Selatan
Hujan deras di hulu sungai menyebabkan banjir di Kecamatan Larompong dan Suli Barat, Kabupaten Luwu , pada pukul 21.15 WITA. Sedikitnya 70 KK terdampak, dengan kerusakan mencakup 70 rumah warga, akses jalan, serta lahan pertanian. Proses pendataan masih berlangsung, dan BPBD Kabupaten Luwu tengah melakukan kaji cepat serta berkoordinasi dengan aparat kecamatan.
Jateng
Tak hanya itu, banjir juga melanda Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada pukul 19.30 WIB. Enam kelurahan terdampak, yakni Kelurahan Cepu, Balun, Tambakromo, Karangboyo, Ngroto, dan Ngelo. Sebanyak 500 KK yang tinggal di 468 rumah terdampak, dengan tambahan kerusakan berupa satu fasilitas umum dan empat fasilitas Pendidikan.
BPBD Blora bersama BPBD Provinsi Jawa Tengah serta instansi lainnya telah bergerak cepat dengan dukungan logistik dan pembersihan saluran air.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap bencana hidrometeorologi basah.
“Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter,” tegasnya.
BNPB juga mendorong pemerintah daerah agar memastikan kesiapan seluruh perangkat, personel, serta sumber daya dalam menghadapi potensi darurat. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti arahan resmi dan tidak terpengaruh isu yang belum jelas kebenarannya.