PAPUA PEGUNUNGAN – Aksi kejam yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali memakan korban. Sebanyak 16 warga dilaporkan tewas dalam serangan mendadak yang terjadi di Desa Muara Kum, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 6 April 2025.
Evakuasi jenazah dari lokasi kejadian menjadi tantangan tersendiri. Medan berat dan terpencil membuat tim gabungan TNI-Polri harus menggunakan helikopter untuk mencapai lokasi dan membawa para korban keluar dari area hutan lebat tersebut.
Kodim 1715/Yahukimo memainkan peran penting dalam misi kemanusiaan ini. Bersama aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri), mereka bahu-membahu mengevakuasi jenazah dalam kondisi sulit.
“Kami bersama Polri bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga. Kerja sama dengan Polri dan dukungan masyarakat setempat memungkinkan evakuasi berjalan lancar, meski dalam kondisi yang sangat berat.” kata Komandan Kodim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo
Seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk proses identifikasi sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Tragedi ini menjadi potret nyata masih terjadinya kekerasan bersenjata di Papua yang kerap melibatkan warga sipil sebagai korban. Kelompok bersenjata OPM selama ini dikenal menolak integrasi Papua dengan Indonesia dan kerap melakukan serangan terhadap aparat maupun masyarakat sipil.
Salah satu kerabat korban mengungkapkan kesedihannya namun juga rasa syukur atas keberhasilan aparat dalam mengevakuasi jenazah keluarga mereka.
“Kami berterima kasih pada aparat yang telah membantu membawa pulang jenazah. Semoga ini menjadi akhir dari penderitaan kami.” tuturnya
Sinergi antara TNI dan Polri dalam evakuasi ini menunjukkan pentingnya koordinasi antarinstansi dalam menjaga stabilitas dan keamanan di Bumi Cenderawasih. Masyarakat kini berharap, jalan damai bisa segera menjadi kenyataan agar tak ada lagi nyawa yang harus melayang karena kekerasan.