BEIJING – Film terbaru dalam waralaba legendaris Mission: Impossible, bertajuk “Mission: Impossible – The Final Reckoning”, dipastikan tayang di bioskop-bioskop China Daratan mulai 30 Mei 2025.
Konfirmasi ini diumumkan langsung melalui akun resmi Weibo film tersebut, mengakhiri spekulasi penonton Tiongkok yang telah menanti kehadiran aksi terbaru Tom Cruise.
China selama ini menjadi salah satu pasar luar negeri paling strategis bagi film-film Mission: Impossible, dengan catatan pendapatan fantastis mencapai lebih dari 3,29 miliar yuan atau sekitar Rp7,5 triliun, menurut laporan terkini dari situs box office Maoyan.
Kembalinya film ini ke layar bioskop Negeri Tirai Bambu menjadi upaya untuk merebut kembali perhatian publik di tengah persaingan ketat dengan produksi lokal yang semakin dominan.
Dalam film kedelapan ini, Tom Cruise tetap memerankan Ethan Hunt, agen rahasia elit yang kini menghadapi ancaman tak biasa: musuh berbasis kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi menghancurkan kestabilan global.
Cerita ini mencerminkan kekhawatiran dan daya tarik industri film terhadap kemajuan teknologi AI yang kian kompleks—baik sebagai inovasi maupun ancaman.
Tak hanya alur yang relevan dengan isu global, film ini juga menegaskan identitas waralaba: aksi nyata tanpa kompromi.
Sejumlah cuplikan promosi memperlihatkan keberanian Cruise melakukan aksi ekstrem seperti terjun dari pesawat di ketinggian, menyelam di kedalaman laut, dan adegan kejar-kejaran brutal di tengah suhu ekstrem.
Semua dilakukan tanpa efek visual buatan komputer, menambah kesan autentik dan menegangkan.
Sekuel sebelumnya, “Mission: Impossible – Dead Reckoning”, hanya berhasil mengumpulkan 349 juta yuan saat dirilis di pasar China pada 2023.
Angka tersebut mencerminkan penurunan signifikan dibanding film-film pendahulu yang pernah mencatat sukses besar.
Tren ini memperlihatkan tantangan nyata bagi film Hollywood di tengah meningkatnya preferensi penonton Tiongkok terhadap karya-karya domestik.
Meski demikian, peluncuran “The Final Reckoning” pada 30 Mei diprediksi tetap akan menjadi magnet bagi pecinta aksi dan penggemar Tom Cruise di kawasan Asia, terlebih dengan pendekatan visual dan tematik yang lebih berani dan relevan.***