MATARAM – Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, melepas 393 calon haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 3 Embarkasi Lombok, yang akan memulai perjalanan menuju Tanah Suci. Sebelum diberangkatkan, mereka terlebih dahulu masuk asrama haji.
Dalam sambutannya, Mohan menyampaikan, “Ini bagian ikhtiar kami untuk mendoakan jamaah agar diberikan kesehatan, kemudahan, dan keselamatan dalam menjalankan ibadah haji serta menjadi haji mabrur.”
Kekhawatiran sempat muncul hingga malam Jumat (2/3/2025) karena beberapa jemaah masih menunggu visa dari Pemerintah Arab Saudi. “Namun, Alhamdulillah, berkat doa dan niat tulus jemaah, semua bisa berjalan dengan lancar. Hari ini, jemaah Kota Mataram bisa berangkat secara utuh dalam satu kloter,” tambahnya.
Wali Kota mengingatkan agar para jemaah fokus pada ibadah dan tawakal kepada Allah SWT, serta mengikuti aturan dan menyesuaikan diri dengan keberagaman budaya dan kebiasaan jemaah dari berbagai negara. “Tunjukkan sopan santun, karena itu adalah salah satu ciri khas jamaah haji Indonesia,” ujarnya, dilansir dari Antara.
Mohan berharap, jemaah calon haji dari Kota Mataram dapat menjadi contoh dalam hal adab, perilaku, serta memberikan pemahaman terkait fikih yang bermanfaat bagi jemaah lainnya. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan agar dapat melaksanakan semua rukun haji dengan baik dan memperoleh predikat haji mabrur.
“Para jemaah diharapkan dapat saling membantu, terutama antara yang muda dengan yang lansia, menjaga semangat dan kekeluargaan,” kata Wali Kota.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, H. Hamdun, menambahkan bahwa dalam 24 jam mendatang, jamaah Kloter 3 akan melakukan persiapan akhir, termasuk pengecekan administrasi dan kesehatan, serta pembagian gelang identitas.
Pada Minggu (4/5) sekitar pukul 11.50 WITA, para jemaah dijadwalkan berangkat menuju Bandara Internasional Lombok untuk terbang ke Madinah menggunakan pesawat GIA 5103. Setibanya di Madinah, mereka akan menjalani ibadah arbain di Masjid Nabawi serta ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW dan tempat-tempat bersejarah lainnya selama delapan hari.