JAKARTA – Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem serta gelombang tinggi yang berpotensi mengganggu aktivitas transportasi laut, terutama di wilayah Selat Sunda.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca, termasuk peningkatan tinggi gelombang dan kecepatan angin yang dapat berdampak pada operasional penyeberangan.
BMKG memprediksi akan terjadi fenomena pasang maksimum pada 29 Maret 2025 dengan kenaikan air laut hingga 60 cm.
“Kenaikan ini terjadi secara bertahap, dimulai sejak 27 Maret dengan ketinggian 40 cm, lalu mencapai puncaknya pada tanggal 29 Maret, sebelum berangsur-angsur menurun,” jelas Dwikorita.
Fenomena pasang ini diperkirakan berlangsung setiap hari dalam periode tersebut, sekitar pukul 07.00 hingga 13.00 WIB dengan durasi enam jam.
Selain itu, peningkatan kecepatan angin hingga 20 knot pada sore hingga malam hari juga menjadi perhatian utama.
Kondisi ini dapat mempengaruhi aktivitas sandar kapal serta bongkar muat barang di pelabuhan.
“Kecepatan angin yang mencapai 20 knot merupakan ambang batas untuk dikeluarkannya peringatan dini level tiga, yang dalam beberapa kondisi dapat menyebabkan penghentian sementara operasional penyeberangan,” tambahnya.
Gelombang tinggi diprediksi mencapai 1,5 hingga 2 meter di perairan sekitar Merak-Bakauheni selama periode 27-31 Maret 2025.
Dalam upaya memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik, BMKG turut serta dalam peninjauan lapangan bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Lalu Panglima TNI, Kapolri, Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Basarnas, serta sejumlah stakeholder terkait.
Rombongan ini melakukan peninjauan langsung menggunakan helikopter dari Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma menuju Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek dan Dermaga Pelabuhan Merak.
Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk memastikan kesiapan infrastruktur, sistem pengamanan, serta mengidentifikasi potensi hambatan yang dapat terjadi selama puncak arus mudik.
Imbauan BMKG dan Kesiapan Pemudik
BMKG menekankan pentingnya kesiapan seluruh pihak, khususnya operator penyeberangan Merak-Bakauheni, dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan harus dipatuhi guna meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan pemudik berjalan aman.
BMKG juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan agar selalu memperbarui informasi cuaca sebelum berangkat, khususnya bagi pemudik yang akan menyeberang melalui jalur laut.
Informasi terbaru mengenai kondisi cuaca akan terus diperbarui oleh BMKG melalui berbagai kanal komunikasi, termasuk media sosial, aplikasi resmi, dan layanan informasi maritim.***