Jakarta – Kereta cepat Whoosh yang dikabarkan sepi penumpang dan menjadi viral mendapat tanggapan dari General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa.
Perbincangan tentang sepi penumpang Whoosh, yang terlihat dalam gambar kursi kosong selama perjalanan, ramai di media. Beberapa warganet menyebut hal ini terkait dengan kenaikan tarif Whoosh dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu sejak 1 Desember 2023.
Eva Chairunisa menjelaskan bahwa jumlah penumpang Whoosh dapat berbeda antara hari biasa dan akhir pekan. Pada hari biasa, okupansi rata-rata mencapai 60-70 persen, sementara pada akhir pekan, terutama pada momen tertentu seperti libur bersama, tingkat okupansi dapat mencapai 80 persen atau lebih. Meskipun gambar kursi kosong beredar, secara umum okupansi masih sekitar 50 persen.
Menurut Eva, jumlah penumpang Whoosh juga akan berfluktuasi selama musim liburan, seperti pada Natal, tahun baru, atau long weekend. Setelah long weekend berakhir, penurunan penumpang dapat terjadi dan akan kembali normal secara bertahap.
Eva menyebut bahwa sejak Whoosh beroperasi berbayar pada 17 Oktober, sudah mengangkut sekitar 1,3 juta penumpang. KCIC terus meningkatkan jumlah perjalanan kereta untuk melayani peningkatan jumlah penumpang, dari awalnya 14 perjalanan per hari menjadi 40 perjalanan saat ini, dan bahkan mencapai 48 perjalanan pada momen libur Natal dan tahun baru.