WNI Asal Medan Diculik dan Disiksa di Negeri Jiran, Akhirnya Berhasil Diselamatkan
KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Warga Negara Indonesia (WNI ) asal Medan Sumatera Utara berhasil diselamatkan. WNI berjenis kelamin perempuan itu sebelumnya diculik oleh sekelompok pria di negeri jiran.
Berdasarkan informasi yang diterima, perempuan naas itu disekap selama 10 hari. Selain dikurung, dan disiksa. Para pelaku penculikan membawa korban ke beberapa negara bagian Malaysia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur (KL) melaporkan pada 14 September 2023, KBRI KL menerima pengaduan penculikan dan penyiksaan terhadap seorang WNI dengan inisial F. KBRI segera lakukan pendalaman atas laporan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan melaporkannya ke PDRM (Kepolisian Malaysia).
Pasca penyelidikan PDRM, penculikan dan penyiksaan tersebut terkonfirmasi terjadi di wilayah Penang. Melalui koordinasi erat antara KBRI KL, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang serta kerja sama erat dengan Kepolisian Malaysia, Sdri. F berhasil diselamatkan pada 15 September 2023.
Lebih lanjut, Kepolisian meminta F untuk menunjukkan mana saja orang-orang yang diduga terlibat dalam penculikan tersebut. Dari 13 orang yang telah ditunjukkan oleh Polisi, F dapat mengenali 10 orang tersangka.
Pada 22 September lalu, setelah pemeriksaan selesai, F diserahkan PDRM ke KJRI Penang untuk ditampung di shelter KJRI Penang. Saat ini F dalam kondisi baik dan dalam proses pemulihan luka memar. KJRI Penang akan terus mendampingi F dan memonitor proses hukum di Malaysia.
Seperti diketahui, F diculik karena suaminya diduga gagal membayar hutang sebesar RM540.000 (sekira Rp1,7 miliar).
Menurut keterangan polisi, penculikan itu terjadi di Paya Terubong pada 7 September saat wanita itu sedang berlibur di Malaysia bersama teman-temannya. Teman-teman korban segera dilepaskan sementara korban sendiri disekap di lokasi yang berbeda-beda.
“Tetapi, para tersangka melepaskan teman-teman korban tanpa luka dan korban dibawa ke Butterworth dimana dia disekap. Para tersangka juga menyekap korban di lokasi yang berbeda-beda untuk menyulitkan polisi menemukannya,” kata Kepala Polisi Penang Datuk Khaw Kok Chin, dilansir Bernama.