JAKARTA – Lima Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari wilayah terdampak gempa Myanmar berkekuatan 7.7 skala Richter pada 28 Maret 2025 lalu.
Proses evakuasi dilakukan oleh Tim Bantuan Indonesia setibanya mereka di kawasan Naypyidaw, ibu kota Myanmar, pada Kamis, 3 April 2025.
Berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri RI yang dirilis pada Sabtu, 5 April 2025, lima WNI yang berada di Mandalay telah dipindahkan ke Yangon demi alasan keselamatan.
Dari jumlah tersebut, empat di antaranya termasuk dalam kategori kelompok rentan dan membutuhkan perhatian khusus selama proses evakuasi.
Selain menjalankan misi kemanusiaan untuk menyelamatkan warga Indonesia, Tim Bantuan Indonesia juga menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat Myanmar.
Bantuan ini berupa paket logistik seberat total 143 ton dengan nilai mencapai Rp22,6 miliar atau setara USD1,3 juta.
Pengiriman ini menjadi wujud nyata solidaritas Indonesia terhadap Myanmar yang tengah berjuang pulih dari bencana.
Sebagai bagian dari respons internasional terhadap bencana tersebut, Indonesia turut mengirimkan personel Urban Search and Rescue (USAR) untuk bekerja bersama tim-tim dari berbagai negara.
Mereka bertugas mendukung pencarian korban, memberikan pertolongan pertama, serta memastikan penanganan darurat berjalan cepat dan efisien.
Tragedi gempa Myanmar telah merenggut ribuan nyawa. Hingga saat ini, laporan sementara menyebutkan sebanyak 2.886 jiwa meninggal dunia, 4.636 orang mengalami luka-luka, dan 351 orang masih dinyatakan hilang.
Angka ini diperkirakan masih dapat bertambah mengingat proses evakuasi dan pencarian korban masih terus berlangsung.
“Kehadiran Tim Bantuan Indonesia tidak hanya menyelamatkan WNI, namun juga membawa harapan bagi masyarakat Myanmar,” ungkap perwakilan Kemenlu RI.***