JAKARTA – Gula darah tinggi kerap datang tanpa gejala yang jelas dan baru terdeteksi saat pemeriksaan kesehatan rutin. Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi serius, mulai dari kelelahan hingga penyakit jantung.
Menjaga kadar gula darah tetap stabil dapat dilakukan lewat gaya hidup sehat, termasuk mengatur asupan makanan dan minuman. Sejumlah bahan herbal alami yang mudah ditemukan di dapur ternyata memiliki manfaat membantu mengendalikan kadar gula dalam darah.
Berikut tujuh bahan herbal yang dilansir dari Everyday Health, NDTV, Times of India, dan Cleveland Clinic, yang terbukti memiliki khasiat menurunkan gula darah secara alami:
1. Kayu Manis
Rempah satu ini dikenal luas sebagai penurun gula darah alami. Kandungan MHCP di dalamnya bekerja menyerupai insulin, membantu merangsang penyerapan glukosa dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Kayu manis dapat dikonsumsi dengan menambahkannya ke dalam teh, oatmeal, atau smoothies. Rutin mengonsumsinya dapat membantu penderita diabetes tipe 2 yang mengalami resistensi insulin.
2. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin, senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang membantu memperbaiki fungsi sel dan meningkatkan respons insulin tubuh.
Selain menambah cita rasa pada makanan, kunyit juga bisa dijadikan campuran sup sehat atau minuman herbal. Meski bermanfaat, konsumsinya tetap harus dalam batas wajar agar tidak mengganggu sistem pencernaan.
3. Jahe
Dikenal dengan efek antidiabetik dan antioksidatifnya, jahe membantu mengatur kadar kolesterol, memperbaiki oksidasi, dan mendukung metabolisme tubuh.
Teh jahe hangat dapat menjadi pilihan alami untuk menjaga kestabilan gula darah, sekaligus mengontrol nafsu makan. Konsumsi rutin memberi manfaat jangka panjang secara perlahan.
4. Biji Fenugreek
Biji fenugreek atau kelabat mengandung serat larut tinggi yang memperlambat penyerapan karbohidrat dan gula ke dalam darah, mencegah lonjakan gula setelah makan.
Cara penggunaannya bisa dengan merendam biji semalaman dan meminum airnya di pagi hari, atau menggiling menjadi bubuk untuk dicampurkan dalam makanan.
5. Bawang Putih
Lebih dari sekadar bumbu dapur, bawang putih memiliki efek antidiabetes dan penurun lipid. Kandungan aktifnya membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Studi tahun 2014 menyebutkan, bawang putih juga berperan dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan diabetes. Bisa dikonsumsi mentah dalam jumlah kecil atau sebagai campuran masakan.
6. Jintan Hitam
Minyak dari jintan hitam telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Timur Tengah. Menurut Cleveland Clinic, herbal ini dapat membantu mengurangi resistensi insulin dan menstabilkan gula darah.
Kandungan timokuinon juga berfungsi sebagai antiinflamasi alami. Jintan hitam bisa dikonsumsi dalam bentuk minyak, kapsul, atau diseduh dengan air hangat.
7. Cengkih
Cengkih mengandung senyawa eugenol yang memiliki efek hipoglikemik dan meningkatkan kemampuan sel tubuh menyerap glukosa dengan lebih efisien.
Rempah ini juga kaya antioksidan yang melindungi tubuh dari stres oksidatif. Cocok digunakan sebagai campuran teh atau air rebusan herbal.
Catatan penting: Meskipun bahan-bahan di atas bersifat alami, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menjadikan herbal sebagai bagian dari pengobatan, terutama bagi penderita diabetes yang sedang menjalani terapi medis tertentu.




