Federasi otomotif dunia, FIA, menjelaskan penyebab dua kali keluarnya bendera merah pada sesi latihan bebas kedua (FP2) Formula 1 Grand Prix Las Vegas.
Sesi FP2 di kota hiburan tersebut terhenti dua kali menjelang akhir, tepat ketika para pembalap sedang menyelesaikan simulasi kualifikasi dengan ban soft.
Insiden pertama terjadi sekitar 20 menit sebelum sesi berakhir, memaksa Race Control mengibarkan bendera merah setelah seorang marshal melaporkan dugaan penutup saluran (manhole cover) yang longgar menjelang Tikungan 17.
“Setelah menerima laporan marshal mengenai kemungkinan penutup saluran yang longgar sebelum Tikungan 17, Race Control tidak dapat mengonfirmasi hal tersebut melalui rekaman CCTV yang tersedia,” ujar juru bicara FIA.
“Sesi dihentikan sebagai langkah pencegahan, dan tim Race Control sedang berada di lokasi untuk melakukan pemeriksaan.”
Setelah inspeksi berlangsung dan penundaan sekitar 10 menit, FIA memastikan lintasan kembali aman sehingga FP2 dilanjutkan.
Namun tak lama berselang, bendera merah kembali dikibarkan setelah Charles Leclerc menghentikan mobilnya karena dugaan masalah gearbox pada Ferrari-nya.
“Beberapa personel Race Control masih berada di lokasi ketika sesi dimulai kembali,” kata FIA dalam pernyataan resmi.
“Mereka melaporkan penutup saluran tersebut bergerak saat mobil melintas, sehingga sesi kembali dihentikan dengan bendera merah. Pemeriksaan lanjutan masih dilakukan.”
Rangkaian gangguan tersebut membuat banyak pembalap gagal menyelesaikan putaran optimal dengan ban soft, meninggalkan banyak pertanyaan jelang FP3 dan kualifikasi.
Lando Norris tampil tercepat untuk McLaren, disusul Kimi Antonelli dari Mercedes dan Charles Leclerc.
Drama Penutup Saluran Kembali Terulang di Vegas
Ini bukan pertama kalinya F1 mengalami masalah penutup saluran di Las Vegas. Pada gelaran perdana tahun 2023, latihan bebas pertama hanya berlangsung delapan menit setelah mobil Carlos Sainz menabrak penutup saluran yang terlepas, menyebabkan kerusakan besar pada bagian bawah mobil Ferrari.
Sainz harus melewatkan FP2 dan bahkan menerima penalti 10 posisi grid karena Ferrari terpaksa melakukan perbaikan besar.
Insiden itu sempat disebut “tidak dapat diterima” oleh bos Ferrari, Fred Vasseur, sementara Sainz mengaku “tak percaya”.
Peristiwa tersebut membuat FIA memeriksa seluruh penutup saluran di trek, dan sisa balapan berlangsung tanpa masalah.