PT Pertamina Patra Niaga kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan dengan mendistribusikan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada ajang Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pertamina bekerja sama dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc., mencetak sejarah dengan penerbangan helikopter Bell 407 yang pertama kali menggunakan SAF di Indonesia, menandai langkah penting dalam upaya dekarbonisasi di sektor aviasi.
Pada acara pengisian perdana dan demo penerbangan helikopter SGI, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menekankan bahwa distribusi SAF oleh Pertamina menjadi elemen kunci dalam mencapai target keberlanjutan. “Setelah sukses melakukan uji terbang pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG tahun lalu, kini helikopter Bell 407 dari SGI resmi menggunakan Pertamina SAF. Ini adalah tonggak penting untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global dalam memerangi perubahan iklim,” ungkap Riva.
Momen bersejarah ini menegaskan bahwa Indonesia dapat mengikuti tren global dengan mengintegrasikan SAF sebagai solusi jangka menengah untuk menekan emisi karbon di industri penerbangan, tanpa memerlukan perubahan pada infrastruktur bandara maupun pesawat. Pertamina SAF telah mendapatkan berbagai sertifikasi internasional, termasuk International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan standar American Society of Testing and Materials (ASTM), menjadikannya bahan bakar yang aman dan diakui secara global.
Sinergi antara Pertamina, SGI, dan Bell mencerminkan visi bersama untuk menciptakan masa depan penerbangan yang lebih ramah lingkungan. François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah, menegaskan bahwa adopsi SAF ini bukan sekadar langkah strategis, tetapi juga komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri penerbangan dan planet ini. “Kemitraan ini memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab lingkungan,” tambah Lassale.
Dukungan dari Bell Helicopters sebagai produsen helikopter terkemuka juga berperan penting dalam kesuksesan transisi ke penggunaan SAF. William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik, menyatakan, “Kami bangga dapat mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, sebuah tonggak sejarah dalam memajukan teknologi penerbangan rendah karbon.”
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa Pertamina terus memperluas pasar SAF, tidak hanya untuk pesawat komersial tetapi juga untuk helikopter, guna mendorong pemanfaatan SAF yang lebih luas di sektor penerbangan.
Langkah ini sejalan dengan visi besar Pertamina untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), serta implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya. Pertamina terus berperan aktif dalam menghadirkan solusi energi berkelanjutan yang berdampak positif, baik secara lingkungan maupun finansial.