PAPUA – Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), Gingga Murib, tewas ditembak aparat TNI setelah melakukan aksi intimidasi bersenjata terhadap para pedagang di Pasar Sinak, Kabupaten Puncak, pada Kamis 12 Juni 2025.
Insiden bermula ketika Gingga Murib mendatangi pasar dengan membawa senjata api dan memalak pedagang, menciptakan suasana mencekam. Aksi tersebut segera dilaporkan warga ke aparat keamanan yang langsung bergerak cepat ke lokasi.
“Dalam proses penegakan hukum, Gingga Murib melakukan perlawanan bersenjata, sehingga anggota TNI terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Jumat 13 Juni 2025.
TNI Ambil Tindakan Setelah Gingga Lawan dengan Senjata
Ketika aparat berusaha mengamankan Gingga, yang dikenal sebagai anggota aktif OPM, ia melakukan perlawanan dengan senjata api. Tindakan itu memaksa TNI melumpuhkannya dengan tembakan. Gingga tewas di lokasi akibat luka tembak. Aparat kemudian mengamankan wilayah pasar untuk mencegah kerusuhan lanjutan.
“Situasi kini telah kondusif, dan kami terus memantau perkembangan di lapangan untuk menjaga keamanan masyarakat,” lanjut Faizal.
Riwayat Gingga Murib, Pelaku Teror dan Pemalakan
Gingga Murib diketahui sebagai salah satu pentolan OPM yang terlibat dalam berbagai aksi kekerasan di Papua Tengah. Ia kerap melakukan pemalakan dan intimidasi terhadap warga sipil serta diduga terlibat dalam serangkaian insiden bersenjata yang selama ini menghantui masyarakat di wilayah tersebut.
Respons Warga Pasar dan Dampak Sosial
Aksi Gingga yang mengancam pedagang di Pasar Sinak menimbulkan ketakutan. Banyak warga mengaku lega setelah aparat mengambil langkah tegas. “Kami sudah lama was-was karena ulah mereka. Semoga ke depan pasar ini bisa aman,” ujar seorang pedagang yang enggan disebut namanya.
Meski demikian, insiden ini kembali membuka perbincangan tentang pendekatan keamanan di Papua. Sejumlah pihak mengingatkan pentingnya strategi yang menggabungkan penegakan hukum dengan upaya dialog.
Langkah Lanjutan Aparat Keamanan
Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 menyatakan akan meningkatkan pengawasan dan patroli di daerah rawan konflik. Kolaborasi TNI dan Polri disebut tetap solid dalam melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.
“Kami tidak akan membiarkan aksi-aksi yang mengganggu keamanan masyarakat terus berlanjut,” tegas Faizal.
Situasi Terkini di Pasar Sinak
Hingga Jumat malam, aktivitas perdagangan di Pasar Sinak dilaporkan telah normal. Aparat masih berjaga untuk mengantisipasi potensi gangguan, sementara masyarakat diimbau tetap waspada dan segera melaporkan ancaman keamanan kepada pihak berwenang.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa konflik di Papua membutuhkan penanganan komprehensif. Pendekatan keamanan yang dibarengi dialog diharapkan dapat menciptakan stabilitas dan kedamaian jangka panjang bagi warga setempat.