JAKARTA – Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan baru yang melarang anak-anak untuk mengikuti ibadah haji pada tahun 2025. Langkah ini diambil oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi dengan alasan utama untuk menjaga keselamatan jemaah, mengingat kepadatan yang tinggi selama ibadah haji.
Dalam pengumuman resminya, kementerian menyatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari risiko yang muncul akibat kerumunan besar yang sering terjadi di tempat-tempat suci selama musim haji. “Keputusan ini penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak, serta mengurangi potensi bahaya yang dapat terjadi selama ibadah haji,” ujar kementerian.
Inovasi dan Upaya Peningkatan Keamanan Jemaah Haji
Untuk meningkatkan pengalaman ibadah haji dan menjaga keselamatan jemaah, Arab Saudi telah memperkenalkan berbagai langkah modern. Salah satunya adalah peluncuran kampanye kesadaran keselamatan untuk jemaah, serta penerapan sistem cerdas yang bertujuan memperlancar pergerakan di lokasi-lokasi suci. Selain itu, peningkatan infrastruktur juga menjadi fokus, dengan renovasi perkemahan tenda dan jalur pejalan kaki yang lebih efisien.
Kementerian Haji dan Umrah juga mengungkapkan bahwa pada musim haji 2025, prioritas akan diberikan kepada jemaah yang melakukan ibadah haji untuk pertama kalinya. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman ibadah yang lebih nyaman dan aman bagi mereka yang belum pernah menunaikan haji sebelumnya.
Revisi Kebijakan Visa untuk Mengurangi Kepadatan
Arab Saudi juga telah mengambil langkah tegas terkait kebijakan visa untuk mengurangi kepadatan jemaah. Sejak 1 Februari 2025, warga dari 14 negara, termasuk Indonesia, hanya akan mendapatkan visa sekali masuk. Negara-negara yang terdampak kebijakan ini antara lain Aljazair, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Irak, Yordania, Maroko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Tunisia, dan Yaman. Pemegang visa ini hanya dapat tinggal di Arab Saudi maksimal 30 hari.
Perubahan kebijakan visa ini bertujuan untuk mengatasi masalah banyaknya individu yang masuk dengan visa multiple-entry dan kemudian melanjutkan ibadah haji tanpa pendaftaran yang sesuai. Untuk itu, pemerintah Saudi juga menangguhkan visa sekali masuk untuk kunjungan wisata, bisnis, dan keluarga selama satu tahun ke depan bagi negara-negara yang disebutkan.
Dengan langkah-langkah ini, Arab Saudi berharap dapat menciptakan ibadah haji yang lebih aman, tertib, dan nyaman bagi semua jemaah yang datang. Selain itu, kebijakan baru ini juga bertujuan untuk mengurangi potensi risiko yang mungkin terjadi akibat kepadatan dan kekurangan fasilitas yang memadai.
Musim Haji 2025 Dimulai 4-6 Juni
Diperkirakan, musim haji 2025 akan dimulai pada 4 hingga 6 Juni, dan dengan langkah-langkah keselamatan dan pembatasan yang telah diterapkan, diharapkan pelaksanaan ibadah haji kali ini dapat berjalan lebih lancar dan aman bagi seluruh jemaah.