Usai perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, diresahkan oleh kemunculan balon udara tanpa awak yang terbang bebas dan membahayakan permukiman serta infrastruktur publik.
Salah satu balon bahkan tersangkut di tiang listrik dan menyebabkan pemadaman di sejumlah desa.
Peristiwa ini terjadi di Desa Krajan, Kecamatan Parang, saat sebuah balon udara ukuran besar tanpa awak tampak tergantung di tiang listrik milik PLN dan bahkan mengenai kubah masjid setempat. Warga sempat mendokumentasikan kejadian tersebut, yang langsung menimbulkan keresahan luas di lingkungan sekitar.
Akibat balon yang membawa api tersebut tersangkut di jaringan listrik, aliran listrik di beberapa desa terpaksa dipadamkan sementara waktu, menunggu proses evakuasi oleh petugas demi menghindari korsleting dan kebakaran.
Hingga kini, belum diketahui siapa pemilik maupun asal balon udara tersebut. Warga hanya melihat balon itu melayang di udara dan akhirnya tersangkut di titik-titik vital. Tidak ada informasi pasti dari mana balon itu diterbangkan, namun kuat dugaan berasal dari kegiatan warga yang menerbangkan balon secara tradisional usai Lebaran.
Warga berharap aparat terkait, termasuk PLN dan aparat keamanan, segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penerbangan balon udara tanpa awak. Mereka menilai praktik tersebut membahayakan keselamatan dan keamanan lingkungan sekitar, serta mengganggu layanan publik.
“Kami minta agar ada tindakan dari petugas, karena ini sudah merugikan masyarakat. Jangan sampai ada korban dulu baru ditindak,” ujar salah satu warga.
Balon udara tanpa awak yang membawa bahan api sangat rentan memicu kebakaran dan korsleting listrik, serta dapat mengganggu jalur penerbangan.
Pemerintah daerah dan pihak berwenang diimbau untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak sembarangan menerbangkan balon udara, terlebih dengan api di dalamnya.