JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa bencana hidrometeorologi basah masih melanda sejumlah daerah di Indonesia. Pada Minggu (26/1), sebanyak 11 peristiwa baru tercatat di delapan kabupaten dan kota, yang berdampak signifikan terhadap masyarakat.
Menurut BNPB, total sebanyak 2.760 Kepala Keluarga (KK) atau 5.723 jiwa terdampak oleh bencana tersebut. Dua orang di antaranya meninggal dunia.
Bencana yang terjadi meliputi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Beberapa daerah yang terdampak adalah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kota Gorontalo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, dan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
BNPB terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. “BNPB terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata BNPB.
Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi.
Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Oleh karena itu, BNPB terus berupaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan penanganan bencana di seluruh Indonesia.