PALEMBANG – Komitmen memperkuat fondasi generasi sehat kembali ditekankan Badan Gizi Nasional (BGN) dengan memperluas jangkauan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi kelompok masyarakat rentan non-peserta didik di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Target utama kali ini adalah kelompok 3B: ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh manfaat langsung dari kebijakan nasional tersebut.
“Berdasarkan data yang ada penerima manfaat non-peserta didik dari 3B masih rendah, untuk itu kami terus melakukan berbagai upaya percepatan penerima manfaat program MBG itu,” ujar Direktur Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN, Tengku Syahdana, saat menggelar sosialisasi di Palembang, Minggu (15/6).
Meski MBG awalnya difokuskan pada peserta didik sekolah, BGN menilai kelompok rentan seperti ibu dan balita memiliki urgensi yang tak kalah penting.
Oleh karena itu, perluasan sasaran penerima manfaat MBG menjadi strategi utama pemerintah untuk menjangkau kelompok 3B yang selama ini belum merata mendapatkan akses gizi optimal.
Sinergi Multipihak untuk Masa Depan Anak Bangsa
Tengku menambahkan bahwa pelaksanaan program MBG di tingkat lapangan memang belum seragam di seluruh wilayah, namun upaya perluasan terus dilakukan secara bertahap.
Pemerintah, melalui BGN, menggandeng komunitas lokal, pelaku usaha UMKM, serta berbagai elemen masyarakat untuk mempercepat realisasi distribusi bantuan makanan bergizi kepada kelompok 3B.
“Program MBG membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan tata kelola yang profesional untuk mencapai potensi maksimalnya, oleh karena itu perlu berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan,” lanjutnya.
BGN sebagai mitra pemerintah aktif dalam memperluas cakupan manfaat MBG, tidak hanya untuk siswa sekolah, namun juga untuk balita, ibu hamil, dan menyusui.
Lembaga ini juga mendorong keterlibatan pelaku usaha lokal agar program ini memiliki efek berantai dalam memberdayakan ekonomi daerah.
Menuju Indonesia Emas 2045: Investasi Gizi Sejak Dini
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, menyampaikan bahwa keberhasilan MBG sangat bergantung pada keterlibatan lintas sektor.
Dukungan dari pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, media massa, hingga sektor swasta menjadi kunci utama.
BGN memastikan bahwa kerja sama dengan seluruh pihak akan terus digalang demi menjadikan MBG sebagai salah satu bentuk investasi negara dalam membangun generasi unggul dan sehat menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Program ini adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah membangun generasi unggul menuju Indonesia emas 2045,” tegas Tengku.***