JAKARTA – Banjir di Morowali Utara kembali merendam tiga wilayah di Kecamatan Petasia, menyusul hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan bahwa Kelurahan Bahontula, Bahoue, dan Desa Ganda-Ganda menjadi titik terparah yang mengalami genangan air.
Akibatnya, sejumlah rumah warga terendam dan beberapa fasilitas umum turut terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, mengungkapkan bahwa banjir di Petasia Morowali Utara terjadi Sabtu sekitar pukul 22.00 WITA akibat luapan sungai yang tak mampu menampung debit air.
Selain genangan, longsor juga terjadi di sejumlah titik jalan penghubung antarkelurahan yang memperparah kondisi evakuasi.
“Kami saat ini tengah melakukan koordinasi di lapangan bersama TRC BPBD Morowali Utara, serta aparat desa setempat, guna mempercepat asesmen kebutuhan darurat,” jelas Akris dalam keterangannya pada dikutip RRI, Minggu (15/6/2025).
Dampak Banjir dan Penanganan Awal
Laporan awal menyebutkan sebanyak empat Kepala Keluarga (KK) atau 16 jiwa terdampak di Kelurahan Bahontula, dan empat KK atau 12 jiwa di Bahoue.
Sementara itu, satu keluarga terdampak di Desa Ganda-Ganda. Selain itu, total tiga unit rumah warga dilaporkan rusak dan beberapa fasilitas umum ikut terendam banjir.
BPBD memastikan bahwa belum ada laporan korban jiwa dalam kejadian banjir Morowali Utara ini.
Meski demikian, dua KK terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari risiko lebih lanjut dari kemungkinan banjir susulan maupun longsor.
Kondisi terkini di lapangan masih dalam penanganan intensif. TRC BPBD setempat terus memperbarui data dampak dan kebutuhan logistik dasar bagi para warga terdampak, terutama mereka yang terpaksa meninggalkan rumah.
Antisipasi dan Waspada Cuaca Ekstrem
Fenomena cuaca ekstrem yang melanda wilayah Morowali Utara akhir-akhir ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Potensi curah hujan yang tinggi masih diperkirakan akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat diminta tetap waspada.
“Kami imbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan aparat setempat bila terjadi kondisi darurat susulan,” ujar Akris.
Koordinasi antara BPBD Provinsi dan kabupaten akan terus ditingkatkan guna memastikan seluruh wilayah terdampak segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.***