JAKARTA – Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%, setelah sebelumnya berada di level 6% sejak Oktober 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada dinamika ekonomi global dan domestik.
Ada tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan penurunan suku bunga ini, yaitu stabilitas nilai tukar rupiah, survei indikator ekonomi yang menunjukkan pelemahan konsumsi masyarakat, serta kejelasan arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) dan Federal Reserve (The Fed).
“Oleh karena itu, ini adalah waktu untuk menurunkan suku bunga supaya bisa mendorong ekonomi untuk menciptakan pertumbuhan,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1).
Perry memaparkan bahwa nilai tukar rupiah yang stabil di level Rp16.200-an per dolar AS dianggap cukup mendukung langkah ini.
Inflasi juga berada di batas bawah target BI, yakni 2,5±1%. Namun, melemahnya konsumsi masyarakat menjadi salah satu alasan utama kebijakan ini diambil.
“(Bank Indonesia) menurunkan BI Rate supaya mendorong pertumbuhan (ekonomi), dari sisi permintaan (demand),” tambah Perry.
Menurut Perry, penurunan suku bunga ini juga mempertimbangkan kondisi kebijakan AS dan The Fed, yang meskipun masih dalam ketidakpastian, sudah lebih terarah.
BI telah mengantisipasi dampak kenaikan yield akibat defisit fiskal APBN AS sebesar 7,7% dan kemungkinan pemangkasan Fed Fund Rate pada 2025.
“Sekarang kami sudah mulai paham, kemungkinan Fed Fund Rate hanya sekali 25 bps, itu sudah kami hitung. Dua dampak ini juga kami sudah bisa memperkirakan arah pergerakan dolar indexnya,” jelas Perry.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati peluang untuk kembali menurunkan suku bunga dengan tetap mempertimbangkan dinamika global dan domestik. Perry menegaskan bahwa kebijakan ini mengedepankan keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
“Ketika kita menurunkan BI Rate, perubahan stance sudah ada, pro stability and growth. Kami juga menyampaikan mencermati masih terbukanya ruang penurunan suku bunga,” tuturnya.