JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkaji kerjasama dengan India terkait riset maritim. Riset ini nantinya akan difokuskan di Samudera Hindia.
Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian mengatakan riset ini nantinya akan menjadi kepentingan kedua negara.
“Dinamika Samudra Hindia merupakan fokus riset yang dapat menjadi kepentingan nasional kedua negara untuk riset laut dalam,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Garuda.TV, Kamis (12/10/2023).
Mantan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) itu menjelaskan riset maritim di Samudra Hindia sangat penting ditingkatkan, baik generic research maupun advanced research oleh BRIN. “Riset ini dinilai sangat penting,” ucapnya.
Pasalnya, Amarulla menuturkan, perubahan iklim di Indonesia sangat dipengaruhi oleh variabel perilaku laut.
“BRIN sangat berkepentingan untuk meningkatkan literasi laut guna memanfaatkan seoptimal mungkin sumber kekayaan alam di laut untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” jelasnya.
Rencana kerja sama ini tercetus saat Amarulla menerima kunjungan kehormatan Panglima Komando Armada Selatan India, Laksamana Madya Hampiholl. Kedatangan Hampiholl ke BRIN didampingi Atase Pertahanan India beserta dua Komandan Kapal Perang INS Tir (A86), INS Sujata (P56), dan seorang Komandan Kapal Coast Guard ICGS Sarathi (14).
Adapun Amarulla didampingi para pejabat BRIN. Pertemuan serta diskusi itu berlangsung di Holding Room lantai 24 Gedung BJ Habibie BRIN, Jakarta.
Komando Armadan Selatan India dengan markas utama di Kochi adalah institusi pendidikan Angkatan Laut India yang membawahkan India Naval Academy dan India Naval War College.