BANGKOK, THAILAND – Thailand kini menjadi sorotan dunia setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa negara ini mencatatkan jumlah kasus Covid-19 tertinggi secara global hingga Mei 2025. Dengan lebih dari 128.000 kasus baru dalam 28 hari terakhir, negeri Gajah Putih ini menghadapi tantangan besar dalam menekan laju penyebaran virus. Tragisnya, 51 orang dilaporkan meninggal akibat wabah ini dalam periode yang sama, menambah kekhawatiran akan krisis kesehatan yang kian serius.
Varian JN.1 Mendominasi, XEC Menurun
Data terbaru menunjukkan bahwa varian JN.1 menjadi penyebab utama lonjakan kasus di Thailand, menyumbang 63% dari total infeksi. “Di Thailand, varian Covid-19 yang banyak menyebar adalah JN.1, mencakup 63% total kasus keseluruhan,” ungkap laporan WHO. Sementara itu, varian XEC menunjukkan tren penurunan, hanya menyumbang 3% dari total kasus, memberikan sedikit harapan di tengah situasi genting.
Lonjakan Kasus Bikin Dunia Waswas
Menurut laporan iNews, hingga Mei 2025, Thailand telah melampaui negara-negara lain dalam jumlah kasus harian Covid-19, menjadikannya pusat perhatian global. Lonjakan ini memicu WHO untuk mengeluarkan peringatan keras, mendesak otoritas setempat untuk memperketat langkah pencegahan.
“Kasus Covid-19 di Thailand melonjak 47 ribu dalam sepekan,” tulis laporan WHO, menyoroti urgensi tindakan cepat untuk menahan penyebaran.
Upaya Thailand Hadapi Krisis
Pemerintah Thailand kini berpacu dengan waktu untuk mengendalikan wabah. Langkah-langkah seperti peningkatan kapasitas testing, percepatan vaksinasi, dan kampanye kesadaran masyarakat sedang digencarkan. Namun, tantangan tetap besar, terutama dengan tingginya tingkat penularan varian JN.1 yang terdeteksi sangat menular.
Thailand Jadi Pusat Krisis Covid-19 Global: 128 Ribu Kasus Baru, 51 Korban Jiwa dalam Sebulan
Thailand kini menjadi sorotan dunia setelah mencatatkan rekor kelam sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi secara global hingga Mei 2025. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), negeri Gajah Putih ini melaporkan lebih dari 128.000 kasus baru dalam 28 hari terakhir, dengan 51 kematian akibat virus mematikan ini. Lonjakan ini menempatkan Thailand di puncak daftar negara dengan penyebaran Covid-19 paling masif, memicu kekhawatiran akan gelombang baru pandemi.
Varian JN.1 Pemicu Utama, XEC Mulai Reda
Varian JN.1 menjadi dalang di balik krisis ini, menyumbang 63% dari total kasus di Thailand. “Di Thailand, varian Covid-19 yang banyak menyebar adalah JN.1, mencakup 63% total kasus keseluruhan,” demikian laporan resmi WHO. Sementara itu, varian XEC menunjukkan tanda-tanda mereda, hanya menyumbang 3% dari total infeksi, memberikan secercah harapan di tengah situasi yang mencekam.
Thailand Hadapi Tekanan Global
Dengan 47.000 kasus baru dalam sepekan, seperti dilaporkan WHO, Thailand kini menjadi fokus perhatian dunia. “Kasus Covid-19 di Thailand melonjak 47 ribu dalam sepekan,” tulis laporan tersebut, menegaskan urgensi tindakan segera. Angka ini tidak hanya mengguncang sistem kesehatan lokal, tetapi juga memicu peringatan keras dari WHO agar Thailand memperkuat strategi pengendalian pandemi.
Langkah Cepat Thailand Lawan Wabah
Pemerintah Thailand bergerak cepat menghadapi krisis ini. Upaya masif seperti memperluas testing, mempercepat distribusi vaksin, dan mengintensifkan kampanye protokol kesehatan sedang dilakukan. Meski demikian, tantangan besar masih menghadang, terutama dengan tingginya tingkat penularan varian JN.1 yang terdeteksi sangat menular.