JAKARTA – Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, dikabarkan akan hengkang dari tim menyusul isu tawaran dari klub Eropa dan dinamika internal skuad.
Kabar Perpisahan yang Mengguncang
Denny Landzaat, mantan gelandang Timnas Belanda berdarah Maluku, telah menjadi bagian penting dalam staf kepelatihan Timnas Indonesia sejak Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala pada Januari 2025.
Kehadirannya tak hanya membawa pengalaman internasional, tetapi juga kemampuan berbahasa Indonesia yang memudahkan komunikasi dengan pemain dan staf lokal. Namun, kini posisinya di timnas dirumorkan goyah.
Sumber internal yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ada kemungkinan Landzaat akan mundur karena adanya tawaran menarik dari klub Eropa.
“Denny punya reputasi mentereng sebagai asisten pelatih. Wajar jika klub-klub besar mulai meliriknya,” ujar sumber tersebut.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari Landzaat atau PSSI, spekulasi ini langsung memicu perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air.
Kontribusi Landzaat untuk Timnas
Sejak bergabung, Landzaat dikenal sebagai sosok yang low profile namun efektif. Ia kerap terlibat dalam analisis taktikal dan pengembangan pemain muda, berkolaborasi erat dengan Kluivert dan asisten pelatih lainnya, Alex Pastoor. Salah satu momen ikoniknya adalah ketika ia memamerkan kemampuan berbahasa Indonesia saat menyapa wartawan di Jakarta, dengan kalimat, “Selamat malam. Terima kasih. Apa kabar?”. Kemampuan ini membuatnya cepat diterima oleh pemain dan suporter.
Landzaat juga berperan dalam melobi pemain diaspora untuk dinaturalisasi, seperti yang diungkapkan anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga: “Baik Patrick, Landzaat, dan Pastoor sudah mulai kerja untuk melihat mana yang bisa diintip dan obrol.” Kontribusinya dalam memperkuat skuad Garuda jelas tak bisa dianggap remeh.
Apa yang Memicu Isu Kepergian?
Meski kinerja Landzaat di Timnas Indonesia terbilang positif, beberapa faktor diduga menjadi pemicu potensi kepergiannya. Selain tawaran dari klub Eropa, ada pula spekulasi tentang ketegangan internal dalam tim pelatih. Sebelumnya, Landzaat sempat menjadi sorotan karena dugaan keterkaitannya dengan isu Republik Maluku Selatan (RMS) pada 2011, meskipun hal ini telah diredam dan tidak terbukti mengganggu dedikasinya untuk Timnas Indonesia.
Di sisi lain, dinamika di bawah kepemimpinan Kluivert juga menjadi perhatian. Pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Kluivert sempat memicu pro dan kontra, dengan tekanan besar untuk membawa Timnas lolos ke Piala Dunia 2026.
“Pelatih baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert mengaku bahwa telah mengetahui bakal mendapat tekanan dari fans Garuda seusai menggantikan Shin Tae-yong,” tulis sebuah laporan. Apakah tekanan ini juga memengaruhi hubungan Kluivert dengan Landzaat? Hingga kini, belum ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi hal tersebut.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Jika Landzaat benar-benar hengkang, ini bisa menjadi pukulan bagi Timnas Indonesia, terutama menjelang laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025.
Kehilangan sosok berpengalaman seperti Landzaat, yang memiliki koneksi emosional dengan Indonesia karena darah Malukunya, berpotensi mengganggu harmoni tim pelatih.
Namun, PSSI tampaknya telah menyiapkan langkah antisipasi. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, sebelumnya mengungkapkan bahwa Kluivert berencana menambah asisten pelatih, baik dari Belanda maupun pelatih lokal, untuk memperkuat struktur tim.
“Patrick akan tambah lagi dari Belanda, asisten untuk sinkronisasi U-17, U-20 dan U-23,” kata Erick.
Reaksi Penggemar dan Harapan ke Depan
Kabar potensi kepergian Landzaat langsung memicu reaksi beragam di media sosial. Sebagian suporter menyayangkan jika rumor ini benar, mengingat kontribusi dan kedekatan Landzaat dengan Indonesia.
“Denny orang Maluku, dia paham kita. Sayang banget kalau pergi,” tulis seorang pengguna di X. Namun, ada pula yang optimistis bahwa Timnas tetap akan solid di bawah Kluivert, dengan atau tanpa Landzaat.