JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengusulkan nama Marsinah sebagai Pahlawan Nasional dari kalangan buruh. Usulan ini mencuri perhatian ribuan buruh yang hadir, sekaligus mengukir momentum bersejarah bagi perjuangan kelas pekerja di Indonesia.
Marsinah: Ikon Perjuangan Buruh
Marsinah, aktivis buruh perempuan kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, dikenal sebagai simbol keberanian dan perlawanan terhadap ketidakadilan pada era Orde Baru. Bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS) di Sidoarjo, ia vokal memperjuangkan hak-hak pekerja, termasuk kenaikan upah dan kondisi kerja yang lebih baik. Namun, perjuangannya berakhir tragis.
Pada 8 Mei 1993, Marsinah ditemukan tewas dengan tanda-tanda penyiksaan setelah menghilang pasca-aksi mogok kerja. Hingga kini, kasus kematiannya tetap menjadi misteri, namun semangatnya terus hidup di hati para pekerja.
Prabowo: Saya Akan Mendukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional
Dalam pidatonya di hadapan massa buruh, Prabowo mengungkapkan usulan ini berasal dari aspirasi para tokoh dan pimpinan serikat buruh.
“Mereka sampaikan, bagaimana kalau Marsinah, pak (jadi pahlawan nasional)? Saya akan mendukung Marsinah jadi pahlawan nasional,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan meriah, seperti dilansir dari berbagai sumber pada 1 Mei 2025.
Ia juga meminta para pimpinan buruh untuk bermusyawarah guna memastikan nama Marsinah mendapat dukungan penuh dari komunitas pekerja.
Makna Historis Usulan Ini
Usulan pengangkatan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukan sekadar penghormatan, tetapi juga pengakuan atas perjuangan buruh yang kerap terpinggirkan.
“Ini adalah langkah besar. Marsinah bukan hanya nama, tetapi simbol perlawanan dan keadilan sosial,” kata salah seorang buruh yang hadir di Monas, Budi Santoso.
Momentum ini juga menandai komitmen pemerintahan Prabowo untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pekerja, termasuk rencana pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.
Respon Positif dari Massa Buruh
Peringatan May Day 2025 di Monas dihadiri sekitar 200 ribu buruh dari berbagai serikat pekerja. Usulan Prabowo disambut antusias, dengan banyak buruh menyebutnya sebagai “angin segar” bagi pengakuan sejarah perjuangan kelas pekerja. Media sosial pun diramaikan dengan tagar #MarsinahPahlawanNasional, mencerminkan dukungan luas dari masyarakat.
Warisan Marsinah yang Abadi
Kisah Marsinah telah menginspirasi berbagai karya seni, seperti drama “Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah” karya Ratna Sarumpaet, dan menjadi bagian dari peringatan Hari Buruh setiap tahun. Pada 1993, ia dianugerahi Penghargaan Yap Thiam Hien atas dedikasinya dalam memperjuangkan hak asasi manusia. Kini, dengan dorongan dari Presiden Prabowo, nama Marsinah berpeluang mendapat tempat di antara para pahlawan nasional Indonesia.
Meski usulan ini mendapat sambutan hangat, proses pengangkatan Pahlawan Nasional memerlukan kajian mendalam oleh pemerintah, termasuk persetujuan dari Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Namun, langkah Prabowo ini telah membuka pintu diskusi yang lebih luas tentang pentingnya menghargai kontribusi buruh dalam sejarah bangsa.
Dengan semangat May Day 2025, usulan menjadikan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional tidak hanya menghidupkan kembali kisah perjuangannya, tetapi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya keadilan dan kesetaraan bagi setiap pekerja di Indonesia.